"Untuk laporan dan informasi atas kejadian ini belum dilaporkan kepada pihak terkait. Namun sudah diinformasikan ke pihak desa setempat. Sehingga atas kejadian ini, mudah-mudahan nanti tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, dan masyarakat setempat bisa tetap waspada," singkatnya.
PASCA mendapat informasi, Kepala Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Seksi Konservasi Wilayah (SKW) l Bengkulu, Said Jauhari langsung menginstruksikan Timnya untuk melakukan pengecekan ke TKP atau lokasi ditemukannya jejak diduga telapak harimau.
"Kita telah menerima laporan dari Kepala Resort TWA Bukit Kaba perihal itu, dan kami sudah langsung memerintahkan tim untuk melakukan pengecekan dan identifikasi ke lokasi tempat jejak kaki itu ditemukan," jelasnya.
Menurut dia, setelah melihat foto alias gambar jejak kaki yang diduga harimau itu ukurannya tidak sesuai dengan ukuran kaki harimau yang sesungguhnya. Karena diameter kaki harimau itu bisa mencapai 12 sampai 13 cm untuk harimau dewasa.
"Tapi soal itu tergantung juga dengan usia harimaunya, kalau usia dewasa bisa 13 cm ukuran jejak kakinya. Sedangkan kalau difoto itu kurang dari ukuran dimaksud," ujarnya.
Seandainya pun itu adalah jejak kaki harimau, kata dia, alangkah mengejutkannya. Sebab harimau sudah tidak pernah terlihat di wilayah Kabupaten Rejang Lebong selama puluhan tahun lalu. Terlebih lagi, dari pengamatan pihaknya melakui kamera trap atau kamera jebak yang di pasang disejumlah titik di TWA Bukit Kaba belum pernah menemukan adanya kucing besar harimau di lokasi tersebut.
"Berdasarkan kamera trap yang kita pasang itu tidak/belum pernah menemukan adanya harimau di TWA Bukit Kaba dan sekitarnya selama puluhan tahun terakhir," bebernya.
Lanjut Said, namun perkiraan pihaknya berdasarkan foto jejak kaki tersebut kemungkinan itu adalah jejak kaki macan dahan. Karena kalau macan dahan habitatnya masih ada dan cukup banyak di kawasan TWA Bukit Kaba.
"Kemungkinan itu jejak kaki macan dahan, karena memang Desa Sambirejo itu di belakangnya kan TWA Bukit Kaba, jadi sangat dekat. Tapi tetap kita coba telusuri dulu melalui tim, bagaimana hasilnya nanti," pungkasnya.