Ketidakpuasan mengenai bagaimana bonus diberikan atau bagaimana kinerja dinilai dapat menciptakan rasa ketidakadilan dan merusak semangat kerja.
6. Penurunan Kepuasan Kerja
Bonus insentif kadang-kadang bisa mengubah fokus dari kepuasan kerja yang intrinsik menjadi pencapaian target yang bersifat material.
Karyawan mungkin mulai merasa bahwa mereka hanya dihargai berdasarkan hasil finansial daripada kontribusi mereka secara keseluruhan, yang dapat mengurangi kepuasan dan motivasi mereka.
BACA JUGA:Tips Merasa Betah di Tempat Kerja yang Baru
BACA JUGA:Akibat Jika Lingkungan Kerja Tidak Memiliki Budaya Inklusif
7. Efek Jangka Panjang yang Tidak Terduga
Bonus insentif bisa efektif dalam jangka pendek, tetapi efek jangka panjangnya bisa berbeda.
Ketika insentif berkurang atau dihilangkan, karyawan yang telah terbiasa dengan motivasi eksternal mungkin merasa kehilangan dorongan yang sama, yang dapat menurunkan motivasi mereka secara keseluruhan.
Meskipun bonus insentif bisa menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas, penting untuk merancang sistem insentif yang mempertimbangkan dampaknya pada motivasi jangka panjang.
Memastikan bahwa insentif bersifat adil, transparan, dan selaras dengan tujuan jangka panjang perusahaan dapat membantu menghindari efek negatif dan mempertahankan motivasi karyawan.