BACA JUGA:Pahlawan Wanita Indonesia: Inspirasi Perjuangan Menuju Kemerdekaan
PNI mulai menarik sejumlah besar pengikut, khususnya di kalangan pemuda lulusan universitas yang menginginkan kebebasan dan kesempatan yang lebih luas yang tidak diberikan kepada mereka dalam sistem politik kolonialisme Belanda yang rasis dan konstriktif.
Hal ini terjadi segera setelah disintegrasi Sarekat Islam pada awal tahun 1920-an dan hancurnya Partai Komunis Indonesia setelah pemberontakan yang gagal pada tahun 1926.
BACA JUGA:Semnas IAIN Curup, Perjuangkan Kakek Ashanty jadi Pahlawan Nasional
BACA JUGA:MIM 10 RL Gelar Perlombaan Bertemakan Pahlawan
Ir. Soekarno pernah di diasingkan atau dibuang ke Ende karena kegiatan politiknya membahayakan Pemerintah Kolonial Hindia Belanda, dan di diasingkan ke Bengkulu karena kegesitan dan keberaniannya menentang kolonialisme.
Setelah banyak nya penderitaan yang di tanggung rakyat indonesia akhirnya pada tanggal 17 Agustus 1945, di Jakarta, Soekarno dan Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, yang menandai awal dari perjuangan panjang dalam merebut kemerdekaan dari tangan Belanda dan kemudian penjajahan Jepang selama Perang Dunia II.
Proklamasi tersebut menjadi tonggak bersejarah dalam sejarah Indonesia dan dikenal dengan nama “Proklamasi Kemerdekaan.”
BACA JUGA:Peringatan Hari Pahlawan, Bupati: Tingkatkan Persatuan
BACA JUGA:Berpakaian Ala Pahlawan, 2 SPBU Terbesar di RL Ikut Meriahkan HUT RI ke 77
Akhirnya Ir. Soekarno menjabat menjadi presiden di Indonesia dari 17 Agustus 1950 – 12 Maret 1967. Namun pada tahun 1965 Soekarno kehilangan kekuasaan dikarenakan Indonesia mengalami peristiwa yang mengguncang negara, termasuk kudeta militer.
Ir. Soekarno diasingkan dan tidak lagi menjabat sebagai Presiden, Soekarno tinggal di bawah pengawasan ketat hingga ia wafat pada 21 Juni 1970 di Jakarta.