Pura-Pura 'Baik-Baik Saja' Padahal Lagi Stress, Perlu ke Psikolog Gak Sih?

Senin 02-12-2024,10:00 WIB
Reporter : Sari Apriyanti
Editor : Sari Apriyanti

Masalah emosional atau psikologis yang tidak diakui atau diatasi cenderung menumpuk. Misalnya, stres ringan yang dibiarkan berlarut-larut bisa berkembang menjadi gangguan kecemasan atau depresi.

BACA JUGA:Manfaat Mindfulness untuk Mengurangi Stres di Era Digital

BACA JUGA:Buah Matoa : Kaya akan Manfaat yang Jarang Orang Ketahui, Salah Satunya Mampu Turunkan Stres!

 

2. Penumpukan Emosi

Orang yang merasa baik-baik saja mungkin tanpa sadar menekan emosi mereka. Hal ini bisa menyebabkan penumpukan stres yang memengaruhi hubungan, produktivitas, dan kesehatan fisik.

3. Kehilangan Kesempatan untuk Bertumbuh

Psikolog dapat membantu seseorang memahami pola pikir, emosi, dan kebiasaan yang memengaruhi kehidupannya. Menolak konsultasi berarti kehilangan kesempatan untuk mengenali potensi atau menyelesaikan hambatan tertentu.

4. Resiko Meremehkan Gejala

Merasa baik-baik saja tidak selalu berarti tidak ada masalah. Gejala kecil seperti perubahan suasana hati, kehilangan motivasi, atau sulit tidur bisa menjadi tanda awal dari gangguan mental yang lebih serius.

BACA JUGA:Tips Mengelola Stres agar Tidak Mengganggu Produktivitas

BACA JUGA:3 Rekomendasi Game Penghilang Stres Android

 

Tanda-Tanda Anda Mungkin Membutuhkan Bantuan Psikolog

Meskipun merasa baik-baik saja, ada beberapa tanda yang menunjukkan bahwa Anda sebaiknya berkonsultasi dengan psikolog:

  • Perasaan Cemas atau Sedih yang Berulang, Anda sering merasa gelisah, cemas, atau sedih tanpa alasan jelas.
  • Kesulitan Tidur. Masalah tidur seperti insomnia atau tidur berlebihan dapat menjadi tanda adanya masalah emosional.
  • Perubahan dalam Hubungan, Anda merasa sulit menjalin hubungan atau sering terlibat konflik dengan orang lain.
  • Hilangnya Minat pada Hal-Hal yang Disukai, Anda kehilangan minat pada aktivitas yang sebelumnya membuat Anda bahagia.

Apakah Selalu Harus ke Psikolog?

Kategori :