CURUPEKSPRESS.COM - Dalam kehidupan yang sudah berkembang seperti ini, tentunya kesadaran akan pentingnya kesehatan mental semakin meningkat.
Namun, masih ada stigma dan ketidaknyamanan yang membuat sebagian orang ragu untuk mencari bantuan profesional, seperti psikolog.
Salah satu situasi yang sering terjadi adalah merasa "baik-baik saja," tetapi tetap enggan pergi ke psikolog. Apakah ini berbahaya? Mari kita kupas lebih dalam.
Apa yang Dimaksud dengan "Merasa Baik-Baik Saja"?
Merasa baik-baik saja dapat berarti seseorang merasa tidak memiliki masalah besar yang mengganggu kehidupannya.
Mereka mungkin menjalani hari-hari seperti biasa, tanpa gejala nyata seperti kecemasan berat atau depresi.
Namun, perasaan ini bisa saja menutupi masalah yang lebih dalam, yang mungkin tidak disadari.
Contohnya, seseorang yang terus-menerus sibuk dengan pekerjaan mungkin merasa dirinya baik-baik saja karena tidak ada waktu untuk memikirkan masalah emosional. Namun, stres yang terpendam bisa saja berdampak pada kesehatan mental dan fisiknya.
BACA JUGA:Kenapa Kita Bisa Stres Meski Hidup Terlihat Bahagia? Ternyata Ini Alasannya
BACA JUGA:Bahaya Stres Jangka Panjang bagi Tubuh yang Jarang Diketahui!
Mengapa Orang Enggan ke Psikolog?
Ada berbagai alasan mengapa seseorang merasa tidak perlu pergi ke psikolog, bahkan jika sebenarnya ada masalah yang perlu ditangani:
- Banyak orang berpikir masalah yang mereka hadapi hanyalah hal kecil yang tidak perlu ditangani secara serius.
- Takut Dihakimi, Ketakutan akan stigma sosial atau kekhawatiran dianggap "lemah" sering menjadi penghalang.
- Beberapa orang tidak memahami bagaimana konsultasi dengan psikolog dapat membantu mereka.
- Ada yang merasa mampu mengatasi masalah sendiri tanpa bantuan orang lain.
Menolak pergi ke psikolog tidak selalu berbahaya, tetapi ada risiko yang perlu diperhatikan. Berikut beberapa dampaknya:
1. Masalah Tidak Terselesaikan