Kolaborasi Bersama AKREL, Siswa SPN Polda Bengkulu Bisa Buat Pupuk Kompos dari Limbah Kulit Kopi

Rabu 11-12-2024,08:09 WIB
Reporter : Nike Oktarina
Editor : Nike Oktarina

"Kedepan kami mengajak kerjasama dengan konsep konsep seperti itu, dimana kami ingin berkontribusi dengan masyarakat melalui kerja sama SPN dengan beberapa akademis diantaranya khususnya AKREL,  ini mewujudkan program ketahanan pangan dengan ilmu dan praktek-praktek, yang dimiliki siswa, sehingga kedepan siswa bisa menjadi ejen - ejen kepolisian yang mengajarkan kepada masyarakat bagaimana membangun sebuah konsep ketahanan pangan sehingga itu menjadi dukungan kita kepada kebijakan pemerintah," terangnya.

BACA JUGA:NKA 99,13 % AKREL Optimalkan Serapan Anggaran Capai 100 %

BACA JUGA:AKREL dan Harian Curup Ekspress Jalin Kerjasama Soal Ini

 

Sementara itu Direktur AKREL Ir. Joko, S. S Hartono MTA, menyampaikan, apa yang diminta oleh SPN Polda Bengkulu saat ini, adalah program yang sama yang sedang dilakukan AKREL Rejang Lebong.

Sehingga hadirnya jajaran kampus AKREL, dalam rangka berkolaborasi memberikan bekal kepada calon Bintara kita jadi sebanyak 219 orang.

Dimana mereka sudah diberikan ilmu untuk membuat  pupuk organik yang berbahan dasar kulit buah kopi," ujarnya.

Kulit biji kopi sendiri ditengah masyarakat Rejang lebong limbah samping dari pada kopi itu sendiri, Dengan itu maka diberikan cara kepada siswa untuk bisa melakukan pengolahan kulit buah kopi menjadi pupuk kompos dan kemudian pada kegiatan berikutnya akan melakukan implementasi atau penggunaan kompos.

BACA JUGA:Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat, AKREL Gelar Pelatihan Pembenihan Ikan Lele Kepada Kelompok Tani Desa Teladan

BACA JUGA:Pengabdian Kepada Masyarakat, Dosen AKREL Sosialisasikan Pembuatan Nugget Darpa ke PKK Desa Teladan

 

"Dimana kompos yang dibuat insya Allah dalam 1 setengah sampai 2 bulan kedepan, ya kita hadir kita akan lakukan itu bersama sama dengan siswa, kami juga mohon kepada kepala SPN, kami juga akan membawa siswa kami juga kesini supaya mereka juga langsung mendapatkan kompetensi menjadi tenaga-tenaga penyuluh," jelasnya.

Mereka nantinya secara langsung melakukan praktek yang ada di SPN ini mungkin bersama sama dengan siswa-siswa berikutnya lagi atau mungkin ada Bintara-Bintara yang memang akan mendapatkan pendidikan terkait ketahanan pangan disini.

"Sehingga kolaborasi ini dimulai hari ini kita kerjakan dan terus akan bergulir terus menerus karena seperti kita ketahui pendidikan di SPN ini ternyata kan bukan hanya calon Bintara tetapi juga mungkin ada polisi-polisi yang memang sudah bertugas yah kemudian mendapat kursus dan itu kami menyediakan diri memberikan pelatihan kepada beliau-beliau," pungkasnya.

Kategori :