Ketika tubuh melawan infeksi, sistem kekebalan dapat menyebabkan pembengkakan jaringan limfatik di sekitar usus buntu yang akhirnya menyumbat organ tersebut.
BACA JUGA:Penyebab Batuk pada Malam Hari dan Cara Mengatasinya
BACA JUGA:Penyebab Seseorang Bisa Menjadi Orang yang Melankolis
3. Polusi dan Kebiasaan Hidup Tidak Sehat
Paparan polusi dan pola makan tidak sehat seperti terlalu banyak konsumsi makanan olahan atau rendah serat dapat meningkatkan risiko usus buntu.
Makanan rendah serat menyebabkan tinja menjadi keras, sehingga lebih mudah menyumbat usus buntu.
Gaya hidup yang buruk juga memengaruhi kesehatan sistem pencernaan secara keseluruhan.
4. Faktor Genetik
Faktor genetik juga bisa memainkan peran dalam risiko usus buntu.
Jika ada anggota keluarga yang pernah mengalami usus buntu, Anda mungkin memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalaminya.
Kondisi ini jarang disadari karena gejalanya sering dianggap tidak berhubungan dengan faktor keturunan.
BACA JUGA:Penyebab Demam yang Hanya Dirasakan di Kepala