CE ONLINE - Mendukung program Ketahanan Pangan oleh Kementrian Pertanian melalui Program Badan Cadangan Logistik Strategis (BCLS). Saat ini Pemerintah Provinsi Bengkulu akan menyediakan lahan seluas 30.000 hektar (Ha) untuk budidaya singkong.
Sekda Provinsi Bengkulu, Drs Hamka Sabri MM mengatakan, lahan yang berpotensi dijadikan areal perkebunan singkong adalah Kabupaten Bengkulu Tengah, Kabupaten Kaur, Kabupaten Bengkulu Selatan, Kabupaten Seluma, Lebong dan Rejang Lebong.
"Kita mendukung penuh program Kementan RI. Nantinya akan disediakan lahan 30 Ribu ha. Kalau lokasinya masih dikaji mana yang paling potensial," kata Hamka.
Menurutnya, saat ini singkong menjadi salah satu komoditi diversifikasi pangan. Di mana singkong bisa menjadi bahan pangan lain untuk dikonsumsi masyarakat selain beras. Singkong berpotensi untuk dikembangkan dalam bentuk produk turunan, seperti tepung tapioka yang juga bisa diolah menjadi kertas, lem, obat-obatan dan lainnya.
"Singkong juga bisa dijadikan bahan dasar pembuatan kue, roti, mie instan dan biskuit," ujarnya.
Sebelumnya budidaya singkong telah dilakukan di kabupaten Kaur. Di mana, singkong yang dihasilkan memiliki kualitas yang sangat baik.
"Kualitas singkong yang di Kaur sangat baik, ukurannya besar-besar. Kakau dikembangkan dalam skala besar akan semakin baik lagi," kata Hamka.
Terpisah Ketua Tim Program BCLS Provinsi Bengkulu Kolonel Laut (KH), Joni Agoesta mengatakan program ini sebagai salah satu upaya mendukung ketahanan nasional. Perkebunan singkong nantinya akan dikelola oleh TNI bekerjasama dengan pemerintah Provinsi Bengkulu dan melibatkan masyarakat.
"Masyarakat akan dilibatkan melalui proses rekrut dan dibuat kelompok," singkatnya. (CE2)
IKUTI JUGA AKUN MEDSOS CE DIBAWAH INI: