CURUP, CURUPEKPRESS.COM – Sandika (17) warga Kelurahan Kesambe Baru Kecamatan Curup Timur yang meninggal akibat aksi pengeroyokan saat nonton pesta malam di Kelurahan Talang Ulu Kecamatan Curup Timur pada Sabtu (20/5) malam, merupakan salah seorang pelajar yang dikenal baik.
Almarhum sebelum tewas bersimbah darah masih duduk di bangku kelas XI di SMKN 1 Rejang Lebong yang dikenal baik oleh lingkungan sekolahnya.
Seperti disampaikan Drs Paiman wali kelas XI prodi Teknik Ketenagalistrikan 1 yang juga merupakan wali kelas korban.
Di mana bahwasanya selama korban belajar dan duduk di bangku kelas XI, korban belum pernah tercatat melakukan pelanggaran dan juga kenakalan yang membuat masalah.
BACA JUGA:
- Pesta Malam Memakan Korban, Begini Tanggapan Wakil Bupati..
- Pesta Malam Memakan Korban, Pelajar Tewas Dikeroyok. Ini Kronologisnya…
“Sandika itu anaknya pendiam dan tidak banyak ulah, dan hanya aktif ketika belajar dikelas, dan sejauh ini belum pernah dia dipanggil oleh guru BK karena melakukan pelanggaran,” ujar Paiman.
Dikatakan bahwasanya Sandika terlahir dari keluarga yang berasal dari tingkat ekonomi menengah, sehingga setelah setelah selesai pembelajaran di sekolah korban langsung pulang untuk membantu orang tuanya.
“Ketika kami mendapat kabar anak kami mendapat musibah, maka kami langsung bergegas ke rumah duka. Bahkan kami langsung ikut memandikan dan meng kafani jenazah dari rumah ke masjid hingga ke pemakaman dan juga mengangkat keranda jenazah yakni teman teman sekelasnya,” jelas Paiman.
Dan atas kejadian tersebut tentulah membuat pihaknya merasa kehilangan, dan saat ini pihaknya berharap agar kejadian tersebut bisa menjadikan pembelajaran ke depannya nanti.
Pihaknya juga berharap kepada pemerintah agar bisa membuat suatu aturan agar melarang pelaksanaan perayaan pesta ketika malam hari.
BACA JUGA:
- LENGKAP!! Begini Cerita Pengeroyokan Pelajar Hingga Berujung Kematian, 8 Orang Ditetapkan Tersangka
- Gercep, 10 Terduga Pelaku Pengeroyokan Pelajar Ditangkap Polisi. Berikut Inisialnya !!
“Biasanya di Kota Curup sendiri tidak diperbolehkan membuat acara pesta malam dikarenakan lebih banyak mudarat yang ditimbulkan dan hal ini sudah di buktikan dengan kejadian yang menimpa anak kami ini,” jelasnya.
Sementara itu disampaikan oleh Ade Apriansyah yang merupakan salah seorang teman akrab korban di sekolahnya yang mengatakan bahwasanya atas kejadian tersebut sangat membuatnya merasa kehilangan, karena korban merupakan sosok yang baik dan suka membantu teman temannya ketika sedang kesusahan.
“Yang pastinya kami sangat merasa kehilangan teman dan sahabat yang sangat baik, dan kami berharap kepada pihak yang berwajib agar bisa memberikan hukuman yang setimpal kepada pelaku yang telah mengambil nyawa teman kami dengan mengeroyoknya,” pungkasnya.
BACA JUGA:
- Pesta Malam Memakan Korban, Pelajar Tewas Dikeroyok. Ini Kronologisnya…
- Gubernur Pastikan Binduriang Kondusif, Dorong Perda Larangan Pesta Malam