LEBONG, CURUPEKSPRESS.COM – Para penderita muntaber atau diare (gastroenteristis) yang sebagian besar ditemui bagi pasien bayi berusia di bawah lima tahun, di Kabupaten Lebong terus mengalami peningkatan.
Berdasarkan data Dinkes, tercatat selama kurun waktu 5 bulan tercatat sudah ada 160 kasus yang ditemukan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lebong, peningkatan itu juga terjadi terjadi pada bulan Mei sudah sebanyak 50 pasien yang terjangkit penyakit tersebut.
BACA JUGA:
- Jelang Idul Adha, Bupati dan Wabup Siapkan Kurban Sapi
- Alami Gangguan Air PDAM, Bisa Chat WA Center. Catat Nomornya..
Kepala Dinkes Lebong Rachman SKM menyebutkan pasien muntaber ini berasal dari berbagai kecamatan di wilayah Kabupaten Lebong untuk pasien yang dirawat seluruhnya merupakan pasien anak-anak.
“Untuk gejala penderita muntaber itu ciri cirinya mual, muntah, demam hingga mencret,” kata Rachman.
Lebih lanjut disebutkannya, dari 160 pasien anak yang terserang muntaber dari 12 kecamatan itu paling banyak ditemukan di Puskesmas Muara Aman dengan 36 kasus.
Meski demikian pasien muntaber yang ditangani RSUD Lebong dipastikan belum ada satupun yang dilaporkan meninggal dunia.
“Untuk tren kasus grafiknya terus mengalami peningkatan setiap minggunya, tetapi petugas Nakes dan dokter selalu standby untuk penanganannya pasien muntaber,” ucapnya.
BACA JUGA:
- Heboh Guru Asal Sumsel di Begal, Ciri-ciri Pelaku Sudah dikantongi Polisi
- Jalan Kartini Sudah MulusWarga Ucapkan Terima Kasih,
Disisi lain, menurut Rachman penyebab tingginya angka muntaber di Kabupaten Lebong di karenakan adanya peningkatan suhu yang terjadi di daerah tersebut kemudian berkaitan dengan air yang kurang bersih hingga sanitasi yang buruk.
“Kami sudah menginstruksikan kepada petugas kesehatan di Puskesmas setempat untuk melakukan sosialisasi dan mengajak warga meningkatkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS),” ucapnya.
Sementara untuk langkah pencegahan yang harus dilakukan yaitu dengan memberikan minum yang cukup untuk mencegah dehidrasi dengan oralit, tetap berikan makanan dan asi/susu sebelum diare.
“Kepada orang tua hendaknya senantiasa menjaga kebersihan, kemudian mencuci tangan anaknya dengan cara yang benar menggunkan sabun terutama setiap setelah BAB dan sebelum menyiapkan makanan terutama untuk anak-anak kita,” terangnya.
BACA JUGA:
- Penurunan Stunting 2023, Ini Target Pemkab RL
- Woww! Harga Kopi Meroket Tajam, Tembus Rp 35 Ribu Perkilo