KEPAHIANG, CURUPEKSPRESS.COM - Selain mengharap pemberian honor selama 6 bulan melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) nanti.
Hingga saat ini pemberian honor Tenaga Kerja Sukarela (TKS) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Kepahiang belum ada kejelasan.
Bagaimana tidak, selain tidak adanya anggaran ternyata jumlah TKS yang ada di RSUD Kepahiang juga sudah overload dan melebihi batas kemampuan RSUD itu sendiri.
Direktur RSUD dr Febbi Nursanda mengatakan, memang sejak awal tidak ada anggaran untuk gaji honorer.
BACA JUGA:
- Waduh! Datangi DPRD, 160 THL RSUD Belum Digaji Dari Januari
- Tidak Ada Anggaran, 40 THL PPL di Kepahiang Dirumahkan, Simak Penjelasannya..
Sehingga para honorer yang ada, statusnya hanya sebagai TKS dan belum tentu digaji lantaran tidak memiliki SK. Terlebih lagi dikatakannya, saat ini jumlah TKS yang ada sudah overload dan bisa dibilang sudah terlalu banyak, juga diluar dari yang dibutuhkan.
"Sejak awal yang namanya TKS kan tidak ada SK. Jadi kami belum tahu bagaimana memberikan honor kepada mereka jika tidak diusulkan melalui APBD-P nanti. Karena tidak mungkin jika ingin menggunakan uang pribadi saya," ucapnya.
Dikatakan Febbi, tidak ada paksaan juga jika TKS yang bersangkutan tidak sanggup bekerja lagi di RSUD, lantaran hingga saat ini belum digaji.
Karena menurutnya, khusus untuk para TKS tidak ada paksaan untuk tetap bekerja di RSUD.
"Jika memang ada TKS yang tidak betah dan tidak sabar menunggu APBDP nanti. Lebih baik mengundurkan diri saja, karena mereka juga kan tidak ada SK. Dan belum tahu juga apakah honor mereka bisa dibayar atau tidak. Yang jelasnya kita pertahankan saja TKS yang memang bisa sabar menunggu. Karena nantinya ada seleksi PPPK juga untuk mereka yang sudah lama mengabdi di RSUD," ungkapnya.
BACA JUGA:
- THL Tidak Lama Lagi Gajian, Pasca Ngeluh di Medsos
- Penerbitan SK THLT Harus Melalui Rekomendasi Sekda
Lebih lanjut dikatakan Febbi, berdasarkan kebutuhan tenaga kesehatan yang berstatus sebagai honorer ataupun TKS dan THL.
Saat ini hanya sekitar 100 orang tenaga yang dibutuhkan. Sementara diketahui saat ini, jumlah TKS yang ada lebih dari 200 orang.
"Untuk jumlah TKS sebenarnya sudah melebihi dari kebutuhan. Namun mau bagaimana lagi, saat ini TKS yang ada itu sudah melaksanakan pekerjaannya," terang Febbi.
Disinggung soal siapa yang merekrut para TKS itu Febbi menjelaskan, bahwa yang merekrut memang pihak RSUD. Hanya saja seharusnya, sejak awal TKS yang direkrut sebanyak 100 orang.