REJANGLEBONG, CURUPEKSPRESS.COM - Dalam menjalankan tugas melakukan pendataan Sensus Pertanian 2023 (ST2023) ternyata tidak selalu berjalan mulus dan lancar.
Terdapat sejumlah kendala yang ditemukan petugas saat di lapangan, salah satunya faktor cuaca yang terkadang hujan.
Demikian diungkapkan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Rejang Lebong, Rialdo Eka Putera kepada wartawan.
"Selama bertugas mendata rumah tangga pertanian sejak 1 Juni lalu, tentu ada saja kendala yang ditemukan oleh petugas kita di lapangan, contohnya seperti cuaca yang kadang hujan," katanya.
BACA JUGA:
- Sebanyak 274 Petugas Sensus Pertanian Ikuti Pelatihan ST2023
- Tingkatkan Sektor Pertanian di Kepahiang, Sekda Ajak Masyarakat Ikuti Sensus Pertanian
Lanjut dia, cuaca hujan kerap terjadi di wilayah Lembak seperti Kecamatan Sindang Dataran, Sindang Kelingi, Padang Ulak Tanding, Sindang Beliti Ulu, Binduriang dan sekitarnya.
Dimana daerah tersebut merupakan dataran tinggi, sehingga memiliki intensitas hujan yang cukup tinggi.
"Kebanyakan yang mengalami hujan itu petugas kita yang di wilayah Lembak sana," bebernya.
Selain itu, Rialdo mengatakan, kendala lain seperti saat berkunjung pemilik rumah tangga pertanian yang akan dimintai informasi tidak di tempat atau pergi ke kebun.
"Ada juga yang ketika petugas kita datang, rumahnya kosong alias orangnya sedang pergi ke kebun dan lain sebagainya," ucapnya.
BACA JUGA:
Meski demikian dirinya menuturkan, kendala-kendala yang ditemui tersebut masih bisa disiasati dengan cara berkunjung di malam hari.
"Lalu cara lainnya ketika ada pasar pekan di setiap kecamatan itu biasanya orang-orang tidak ke kebun, pada saat itulah petugas kami bisa menemui orang rumah tangga pertanian yang akan didata," paparnya.
Dalam upaya pendataan ST2023, sebut Rialdo, BPS Rejang Lebong menerjunkan PPL sebanyak 222 petugas, PML 37 petugas dan Koseka 15 petugas.
Sehingga total seluruh petugas ST2023 di Kabupaten Rejang Lebong sebanyak 274 petugas.