Benarkah Tidak Boleh Makan Daging Saat Kolesterol Tinggi?

Sabtu 18-11-2023,21:26 WIB
Reporter : MUDRIK
Editor : DESI AP

HEALTH,CURUPEKSPRESS.COM - Dalam dunia kesehatan, pertanyaan seputar pola makan seringkali dipenuhi mitos dan informasi yang saling bertentangan. Kesalahpahaman yang sering dikemukakan adalah apakah penderita kolesterol tinggi sebaiknya makan daging.

Sebagai jurnalis yang sadar kesehatan, penting untuk memahami kebenaran di balik kesalahpahaman ini.

Kolesterol tinggi seringkali dikaitkan dengan masalah kesehatan jantung. Namun, hubungan langsung antara konsumsi daging dan kadar kolesterol tinggi tidaklah sederhana.

BACA JUGA:

 

Faktanya, kolesterol yang terdapat pada makanan, termasuk daging, memiliki pengaruh yang relatif kecil terhadap kadar kolesterol darah dibandingkan lemak jenuh dan lemak trans yang biasa ditemukan pada makanan olahan.

Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan bagi penderita kolesterol tinggi:

1. Jenis daging yang dimakan:


Daging merah dan makanan tinggi lemak jenuh dapat meningkatkan kolesterol LDL (kolesterol jahat). Sebaiknya pilih daging yang rendah lemak, seperti ayam atau ikan tanpa kulit.

BACA JUGA:



2. Cara memasak:


Pengolahan makanan juga berperan. Memanggang atau merebus lebih disukai daripada menggoreng karena penggunaan minyak yang terlalu banyak dapat meningkatkan kandungan lemak jenuh pada daging.



3. Pola makan seimbang:


 Penting untuk mengikuti pola makan seimbang. Meningkatkan konsumsi sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan kacang-kacangan dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung.

BACA JUGA:



4. Peran genetika dan gaya hidup Kadar kolesterol yang tinggi seringkali juga dipengaruhi oleh faktor genetik dan gaya hidup. Berolahraga secara teratur dan menghindari rokok juga berperan penting dalam menjaga kesehatan jantung.

Jadi benarkah tidak boleh makan daging saat kolesterol tinggi? Tidak sepenuhnya. Yang terpenting adalah memilih jenis daging yang tepat, mengontrol cara memasaknya, dan menjaga pola makan secara keseluruhan. Anda juga sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk rekomendasi yang lebih spesifik.

Kategori :