Ini Alasan Smartphone Lokal Kalah Saing di Pasar Indonesia

Ini Alasan Smartphone Lokal Kalah Saing di Pasar Indonesia

Smartphone Lokal Kalah Saing di Pasar Indonesia-Sc Tiktok @Big Alpha-

CURUPEKSPRESS.COM - Ditengah persaingan merek-merek global seperti Xiaomi, Oppo dan Samsung, kehadiran smartphone lokal Indonesia seperti Advan, Mito dan Evercoss kian terpingirkan. Meski pernah merasakan kejayaan, kini brand lokal kesulitan mempertahankan eksitensinya di pasar yang semakin kompetitif. Konsumen pun lebih banyak menjatuhkan pilihan pada produk asing yang dianggap lebih unggul dalam berbagai aspek.

Hal ini menimbulkan pertanyaan, kenapa smartphone buatan dalam negeri tidak mampu bersaing secara maksimal? Penasaran dengan jawaban nya? berikut ini alasan utama smartphone lokal kalah saing dipasar Indonesia. 

BACA JUGA:HP Kekinian Buat Gen Z! Samsung Galaxy A25 5G Siap Temani Aktivitasmu Seharian

BACA JUGA:Ini Cara Menghilangkan Iklan yang Sering Muncul di HP Android

Yang pertama dikarenakan Brand global seperti Samsung, Xiaomi dan Infinik memiliki anggaran besar untuk riset, inovasi, dan pemasaran. Brand tersebut mampu merilis produk berkualitastinggi dengan teknologi terkini secara konsisten. Skala produksi mereka juga sangat besar, sehingga bisa menekan harga jual. Sementara itu, brand lokal seperti Advan, Mito dan Evercoss kesulitan mengikuti kecepatan dan daya saing tersebut.

Yang kedua dikarenakan sebagian besar konsumen di Indonesia masih memandang produk luar negeri lebih berkualitas sementara merek lokal sering diasosiasikan dengan produk yang murah dan kurang berkualitas, hal ini membuat smartphone lokal kesulitan meyakinkan segen menengah dan atas yang mengakibatkan daya tarik produk lokal tersebut menjadi sangat terbatas.

Yang ketiga dikarenakan masih ketergantungan dengan komponen impor, meskipun dirakit di Indonesia tapi sebagian besar komponen smartphone lokal masih harus di impor. Hal inilah yang membuat biaya produksi tetap tinggi dan tidak jauh berbeda dari produk asing dikarenakan tidak memiliki keuntungan biaya signifikan sehingga mereka kesulitan bersaing dalam hal harga dan fitur, selain itu fluktuasi nilai tukar rupiah juga memengaruhi stabilitas harga produk lokal.

BACA JUGA:Cara Mengatasi HP yang Sering Ngelag

BACA JUGA:HP Samsung Galaxy A07 Siap Dirilis, Ini Bocoran Spesifikasi nya

 

Yang keempat dikarenakan minimnya inovasi dan diferensiasi produk, Produk yang dikeluarkan cenderung memiliki desain dan spesifikasi mirip dengan merek lain dan tanpa nilai tambah. Konsumen pun tidak melihat alasan kuat untuk memilih brand lokal dibanding brand global. Padahal, inovasi adalah kunci untuk menciptakan daya tarik yang berkelanjutan.

Yang kelima dikarenakan distribusi dan dukungan purna jual terbatas, merek global biasanya memiliki jaringan servis center yang luas dan sistem garansi yang terpercaya. Namun sebaliknya, merek lokal kerap mengalami keterbatasan dalam layanan purna jual termasuk ketersediaan suku cadang. Karena hal ini membuat menurunkan kepercayaan konsumen terhadap keandalan produk lokal dalam jangka panjang, konsumen pun lebih memilih produk dengan dukungan layanan yang jelas dan mudah diakses.

BACA JUGA:Rilis Tahun Depan, Ini Daftar HP Samsung yang Bakal Kebagian Update One Ui 8.5

BACA JUGA:Simak Dulu Kekurangan Pada Hp Meizu Mblu 21 Sebelum Membeli

Sumber: