Jangan Sampai Pernikahan Jadi Korban! Luka Inner Child Bisa Menghambat Kebahagiaan

Jangan Sampai Pernikahan Jadi Korban! Luka Inner Child Bisa Menghambat Kebahagiaan

Innerchild merusak moment pernikahan - sc/google foto--

Luka inner child bisa menyebabkan seseorang terlalu bergantung pada pasangan, merasa selalu butuh perhatian, atau justru menjaga jarak karena takut tersakiti. 

Bagaimana Inner Child Mempengaruhi Hubungan? 

Banyak konflik dalam pernikahan terjadi bukan karena pasangan yang tidak cocok, tetapi karena luka masa kecil yang belum terselesaikan. Jika seseorang belum memahami pola emosi yang terbentuk sejak kecil, ia bisa saja merasa tidak bahagia tanpa tahu apa penyebabnya. 

Contohnya, seseorang yang dulu sering diabaikan mungkin akan selalu mencari perhatian dalam hubungan. Jika pasangannya tidak memberi cukup waktu atau respons yang diharapkan, ia bisa merasa tidak dicintai.

Padahal, bisa jadi pasangannya memang memiliki cara berbeda dalam menunjukkan kasih sayang. 

Menulis jurnal, berbicara dengan orang yang dipercaya, atau sekadar memberi waktu untuk memahami diri sendiri bisa membantu mengurai emosi yang terpendam. 

Pernikahan bukan hanya tentang menemukan pasangan yang tepat, tetapi juga soal kesiapan diri dalam membangun hubungan yang sehat.

Jika inner child masih menyimpan luka, hubungan bisa terasa lebih sulit dari yang seharusnya.

Sebelum melangkah lebih jauh, sudahkah kamu berdamai dengan inner child-mu? 

 

Sumber: