Mengapa Jakarta Masih banjir? Apakah Kesalahan itu Pemerintah atau Masyarakat?
Jakarta Masih Banjir Juga - sumber foto: metrotv--
Faktanya, permasalahan banjir Jakarta bukan hanya tanggung jawab pemerintah daerah. Sungai-sungai yang melewati Jakarta membawa air kiriman dari daerah hulu.
Jika daerah penampung air di sekitar Jakarta, seperti Tangerang dan Bekasi, semakin dipenuhi bangunan tanpa perencanaan yang matang, maka banjir Jakarta akan semakin sulit dikendalikan.
BACA JUGA:Cara Klaim Asuransi Mobil yang Terendam Banjir
BACA JUGA:Motor Terendam Banjir? Ikuti Langkah-Langkah Ini untuk Perawatan yang Tepat
Anggaran Triliunan, Hasilnya Tetap Banjir
Pemprov DKI Jakarta sebenarnya tidak tinggal diam. Tahun ini, mereka telah menganggarkan Rp 5,6 triliun untuk penanganan banjir, meskipun anggaran ini turun menjadi Rp 2,85 triliun untuk tahun 2024. Namun, dengan dana sebesar itu, banjir Jakarta tetap terjadi.
Hujan ekstrem yang mengguyur pada 28-29 Januari 2025 menyebabkan 53 RT terdampak dan 2.000 warga harus mengungsi. Padahal, menurut BMKG, curah hujan kali ini hanya 150mm perhari, jauh lebih rendah dibandingkan curah hujan 377 mm pada banjir besar tahun 2020.
Permasalahan utama bukan hanya curah hujan tinggi, tetapi juga kapasitas insfratuktur, yang belum cukup menangani debir air.
Insfastruktur pengendali banjir Jakarta hanya mampu menangani hujan dengan intensitas 120mm/hari, sementara curah hujan sering kali melampaui angka tersebut.
BACA JUGA:Penanganan Banjir di Talang Rimbo Harus jadi Prioritas
BACA JUGA:Curah Hujan Tinggi, Puluhan Rumah Warga Bojonggede Kabupaten Bogor Terendam Banjir
Jakarta Bukan Hanya Soal Infrastruktur
Persoalan banjir Jakarta bukan hanya soal infrastruktur yang kurang memadai, tetapi juga perilaku masyarakat yang belum memiliki kesadaran tinggi terhadap lingkungan.
Sumber: