Jangan Terburu-Buru Ikut Trend DeepSeek AI, Begini Pandangan dari Pakar Keamanan Siber

 

Sedangkan keamanan open source yang dimiliki DeepSeek AI juga memunculkan kekhawatiran.  “Platform open source seperti ini lebih rendah terhadap eksploitasi, karena kode sumber yang dapat diakses oleh siapa pun, termasuk pihak yang memiliki niat jahat,” tambah Pratama. 

Potensi eksploitasi ini bisa menciptakan celah keamanan yang memungkinkan pembuat serangan memanipulasi informasi atau menyebarkan konten konten berbahaya. 

BACA JUGA:3 Tanda Kamu Terlalu Bergantung Pada Teknologi!

BACA JUGA:Alasan Mengapa Teknologi AI Harus Digunakan dengan Bijaksana

 

Selain masalah serangan oleh cyber DeepSeek AI juga harus menghadapi tantangan geopolitik besar yang berdiri di Cina, DeepSeek AI mendapatkan sorotan di negara-negara seperti Amerika Serikat yang menilai bahwa penyimpanan data pengguna AS di server yang berada di Cina rentan terhadap keamanan nasional. 

Isu ini mengingatkan kita pada kontroversi serupa yang terjadi pada aplikasi TikTok beberapa waktu lalu.  Pratama menjelaskan, bahwa serangan terhadap fisik bisa saja dipengaruhi oleh faktor politik. 

“Serangan ini mungkin bisa berkaitan dengan kepentingan negara tertentu yang berusaha membatasi perkembangan teknologi asal Cina,”  katanya. 

BACA JUGA:Teknologi Kamera dalam Smartphone

BACA JUGA:Masa Depan Cryptocurrency: Teknologi Blockchain dan Dampaknya

 

Dalam konteks persaingan global di dunia kecerdasan buatan serangan cyber seperti ini bisa menjadi bagian dari perang ekonomi dan teknologi yang lebih besar. 

Pakar keamanan juga mencatat serangan terhadap DeepSeek bisa jadi merupakan langkah kelompok peretas yang ingin mengeksploitasi sistem AI untuk keuntungan pribadi teknologi, dapat digunakan untuk kegiatan kejahatan cyber seperti pembuatan deepfake, manipulasi informasi atau pengembangan phising yang lebih canggih. 

BACA JUGA:Mobil yang Hanya Mengandalkan Teknologi Canggih, Apa yang Membuatnya Berbeda?

Sumber: