Dewan Minta Usut DD Raib
CURUP, CE - Raibnya dana desa (DD) sebesar Rp 54 juta di Desa Bangun Jaya Kecamatan Bermani Ulu Raya (BUR), mendapat perhatian pihak DPRD Rejang Lebong. Pihak dewan meminta agar kasus tersebut bisa diselidiki dengan tuntas oleh pihak Polres Rejang Lebong. Pihak dewan sendiri menilai raibnya DD tersebut memiliki banyak kejanggalan dengan keterangan yang diberikan korban.
Ketua Komisi I Rudi Hermanto Nasution mengatakan bahwa pihaknya meminta agar kasus tersebut bisa diselesaikan dengan tuntas, dan bisa di ungkap siapa pelaku sebenarnya. Pasalnya pencurian tersebut di nilainya banyak kejanggalan, dan banyak unsur kelalaian. Terlebih lagi seharusnya pada saat pengambilan uang untuk pembangunan desa, bendahara, sekretaris, juga harus ikut.
"Seharusnya yang memegang uang adalah bendahara dan yang menjadi pertanyaan besar adalah, banyak sekali bengkel di Simpang Lebong sebelum menuju Tunas Harapan. Ini yang saat menjadi pertanyan kenapa pula bendahara dan istri harus turun di Simpang Lebong, karena arah pulang ke desa selajur dengan arah bengkel," kata politisi PPP ini.
Selain itu Rudi juga menyampaikan agar uang negara tersebut sebaiknya harus segera diganti, meski sudah melapor kepada pihak kepolisian. Ini karena jika lamban, maka pembangunan di desa tersebut juga akan terganggu, dan pergantian tersebut harus dilakukan kepala desa dengan melihat banyak unsur kelalaian.
"Jika bendahara dan istri tidak diturunkan uang DD tersebut tidak akan hiang," terangnya. Senada disampaikan Sekretaris BPMPD Rejang Lebong, H Bakrim SH bahwa untuk dana yang sudah diambil oleh Kades sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kades selaku pemimpin di desa. Apalagi saat peristiwa raibnya DD tersebut ditangan Kades, maka Kades tersebut yang harus mempertanggung jawabkan kepada pemerintah.
"Namun kita akan tetap memberikan jeda waktu untuk proses pengembaliannya," terangnya. Disisi lain Camat Bermani Ulu Raya (BUR), Mulyanda menyampikan bahwa untuk pembangunan yang akan tertunda karena DD hilang, pihaknya juga menyayangkan hal tersebut terjadi. Akan tetapi pihaknya akan segera mencarikan solusinya.
"Jika meminta digantikan oleh Kades, juga harus melalui tahapan. Namun yang kami minta agar kasus tersebut segera terungkap, agar solusi akhir bisa segera diambil," pungkasnya. (CE1)
Sumber: