Supir Kondangan Maut Bukan Keluarga Korban
Kaswan: Ngakunya Orang Cirebon, Profesinya Penjual Buku
CURUP, CE - Peristiwa kondangan berujung maut yang menelan korban satu keluarga diberondong peluru oknum Polisi Lubuklinggau masih meninggal tandatanya besar. Terutama soal Diki (31) supir Honda City yang berupaya keras untuk kabur saat dilakukan razia oleh jajaran Polres Lubuklinggau (14/8).
Kaburnya Diki dari razia yang dilakukan inilah yang membuat terjadi aksi kejar-kejaran mobil dan tembak-tembakan kayak di film-film action Holywood. Hingga akhirnya merenggut nyawa Surini yang diberondong tiga peluru serta lima orang dalam kondisi kritis. Termasuk sang supir, Diki.
Apa yang menyebabkan Diki harus kabur dari razia dan memacu kencang kendaraannya? Pertanyaan inilah yang selalu muncul dan menjadi benang merah dari peristiwa yang terjadi. Apalagi diketahui dari pihak Kepolisian bahwa mobil Honda City BD 1488 ON yang dikendaraan Diki tidak terdaftar di Samsat Lubuklinggau. Bahkan yang mengejutkan lagi Diki, tidaklah tercatat sebagai keluarga korban penembakan.
Menurut keterangan Kaswan (62) yang merupakan suami Surini korban meninggal dunia akibat diterjang peluru, Diki memang bukanlah anggota keluarga mereka. "Diki itu teman anak saya Satik. Dia bukan anggota keluarga kami," terang Kaswan. Dijelaskan Kaswan pada tahun 2016, anaknya bernama Satik mengenalkan temannya Diki. Usai pengenalan itu Diki pun tinggal di rumah bersama anaknya. "Saat itu Diki mengaku berasal dari Cirebon dan berporfesi sebagai penjual buku ke beberapa daerah. Termasuk salah satunya di Rejang Lebong," lanjut Kaswan.
Kaswan sendiri tidak menaruh curiga kepada Diki dan menerima teman anaknya itu tinggal di rumah mereka seperti layaknya anak mereka sendiri. Apalagi ia melihat Diki sebagai anak yang rajin. Selama tinggal di rumahnya, Diki berjualan buku secara keliling. Rute jualannya lumayan banyak. Kadang menjual buku hingga ke Lebong bahka luar provinsi. Diki ini juga seperti keluarga sendiri. Dia sering menginap disini kalau sudah selesai berjualan buku," ujarnya.
Pada peristiwa naas itu terjadi, dimana keluarga Kaswan ingin menghadiri pesta pernikahan di Muara Beliti Lubuklinggau, Diki menawarkan diri untuk mengantar dengan mengendarai mobil Honda City miliknya. Namun belum kesampaian di rumah yang memiliki hajatan, setibanya di Jln HM Soeharto Kelurahan Simpang Periuk Kecamatan Lubuklinggau Selatan II peristiwa naas itu terjadi. Tak Ayal tembakan tersebut memakan banyak korban dan salah satunya istri Kaswan, Surini (54).
Sementara Satik yang tak ikut ke kondangan maut itu, mengatakan bahwa dari keterangan yang ia dapat dari anaknya Genta (2) yang ikut dalam mobil naas itu, bahwa pada saat pengejaran polisi kepada mobil yang dikendarai Diki, pihak keluarga telah meminta Diki menghentikan mobilnya. Namun Diki masih tetap memacu mobilnya itu tampa memberi alasan.
Saat itu semua yang ada di dalam mobil menjadi cemas karena kata-kata mereka tidak dihiraukan Diki. "Kata anak saya, saat dikejar anak dan istri saya sudah meminta Diki menghentikan mobil. Tetapi tidak direspon dan laju mobil semakin cepat," katanya. (CE5)
Sumber: