KTA dan KTP Ganda Masih Marak

CURUP, CE - Setelah menerima berkas administrasi partai politik (parpol) di Rejang Lebong. Saat ini pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) tengah melakukan verifikasi administrasi. Disisi lain, masih banyak ditemukan Kartu Tanda Anggota (KTA) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) ganda.

"Dalam verifikasi yang kita lakukan beberapa waktu ini kita temukan ada KTA dan KTP ganda," sampai Komisioner Bidang Teknis KPU Rejang Lebong, Fahamsah, Jumat (27/10) kemarin.

Fahamsah menyampaikan, dimaksudkan ganda ialah berkas yang diajukan orang tersebut masuk dalam dua keanggoraan parpol, sehingga tidak dibenarkan dalam administrasi.

Menurutnya hampir semua partai mengalami kasus seperti ini, dengan itu jelas pihaknya akan melakukan tindak lanjut yang jelas, yakni akan mendatangi mereka yang ada di KTP tersebut, untuk meastikan dukungan diberikan kepada parpol yang mana.

"Karena dalam hal ini hanya ada dua pilihan yakni memilih salah satu atau tidak memilih sama sekali," katanya.

Dengan teknis mereka yang didapati ganda tersebut akan diberikan formulir pilihan untuk diisi sebagai pernyataan, jika memilih salah satu partai, maka salah satu partai tersebut jelas lengkap, namun akan meyampaikan pada partai berikutnya untuk melengkapi.

Namun untuk waktu datang sendiri pihaknya tidak akan memberitahukan pihak parpol guna menghindari intimidasi.

"Kita datang tanpa sepengtahuan, agar tidak terjadi tekanan dari pihak perpol," ujarnya. Dikatakan Fahamsah, jika hal tersebut akn dilakukan pada Nopember mendatang, karena mneyelesaikan terlebih dahulu verifikasi adaministrasi partai yang masih ada dua parpol yang belum selesai.

"Usai ini kita turun kelangan satu persatu kesetiap kasus yang didapati ganda tersebut," jelasnya.

Disamping adanya masalah KTA ganda,ada pula tiga Parpol baru yang hingga saat ini belum dapat dinyatakan masuk dalam KPU, karena hingga saat ini juga data belum masuk di KPU RI yang terhubung dengan data sipol, sehingga saat ini masih dalam gugatan pengurus partai ke KPU RI.

"Hingga akhir ini mereka masih melakukan gugatan dan kita masih belum bisa pastikan mereka ikut dalam pemilu 2019 medatang," tandasnya. (CE1)

Sumber: