Buka Tanwir Muhammadiyah di Bengkulu, Jokowi Ceritakan Kinerja Pemerintahannya

Buka Tanwir Muhammadiyah di Bengkulu, Jokowi Ceritakan Kinerja Pemerintahannya

BETA/CE
Pembukaan Tanwir Muhammadiyah ke 51 oleh Presiden RI Joko Widodo kemarin.

BENGKULU, CE - Berlokasi di Gedung Daerah Provinsi Benkulu, Presiden RI, Ir H Joko Widodo pada Jumat (15/2) kemarin resmi membuka Tanwir Muhammadiyah ke 51 yang digelar di Provinsi Bengkulu. Pembukaan Tanwir Muhammadiyah sendiri ditandai dengan penabuhan Dol yang merupakan alat musik tradisional asli Bengkulu.

Dalam sambutannya kemarin, Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi ini menyampaikan beberapa kilas yang sudah dilaksanakan dalam kurun waktu 4,5 tahun kinerja pemerintah dibawah kepemimpinannya. Dimana dari pantauan di lapangan, Jokowi menyampaikan juga diikuti dengan menampilkan slide berupa foto kegiatan beberapa proyek pembangunan yang selama ini sudah dilaksanakan oleh pemerintah.

"Beberapa program telah kita laksanakan selama 4,5 tahun ini, selama ini infrastruktur menjadi fokus utama pemerintah," katanya.

Dikatakannya bahwa Infrastruktur menjadi prioritas pemerintah selama ini bukan dengan tanpa pertimbangan. Namun infrastruktur diprioritaskan mengingat masih minimnya jumlah infrastruktur yang dimiliki oleh Indonesia yang juga mengakibatkan biaya transport kita masih tinggi. Bahkan jika dibandingkan dengan salah satu negara tetangga, yakni Malaysia biaya transport di Indonesia bahkan hampir 2 kali lipat negara Malaysia.

"Kita bandingkan saja, selama 40 tahun, Indonesia hingga saat ini baru memiliki kurang lebih sekitar 748 KM jalan tol, jika dibandingkan dengan negara Malaysia itu dia sudah mencapai 1.400 KM jalan tol. Untuk lebih ekstrimnya lagi, jika kita bandingkan dengan Tiongkok China, itu disana jalan tolnya sudah mencapai 280 ribu KM jalan tol," ujar Jokowi.

Jokowi menyebutkan bahwa di masa pemerintahannya, pemerintah sudah menelusuri penyebab terlambatnya pembangunan infrastruktur di Indonesia. Diantara yang paling banyak membuat tertundanya pembangunan infrastruktur tersebut adalah terkait dengan pembebasan lahan.

"Saya beri contoh misalnya kemarin soal pembangunan tol di Samarinda yang sebelumnya juga sempat tertunda selama beberapa tahun. Ternyata setelah diselidiki ada dua hal yang menjadi penghambat pertama lahan tersebut masuk wilayah hutan konservasi, namun setelah saya minta itu diselesaikan, nyatanya 2 minggu sudah selesai. Terus kedua jalan tersebut masuk daerah jalan Kodam, setelah saya kasih waktu 2 minggu untuk menyelesaikan nyatanya 1 minggu masalah itu sudah selesai," ungkapnya.

Kedepan Jokowi menyampaikan bahwa hal-hal seperti itu merupakan hal kecil namun dapat membuat pembangunan terhenti. Sehingga hal hal seperti inilah yang justru menghambat Indonesia dalam pembangunan.

Sementara itu, untuk agenda pembangunan untuk Provinsi Bengkulu, Jokowi menyebutkan ada beberapa agenda diantaranya pengelolaan Bandara Fatmawati Soekarno yang diambil alih PT Angkasa Pura. Sehingga nantinya bandara bisa dibesarkan dan menjadi bandara Internasional.

Dalam kesempatan kemarin juga, Jokowi menepis sejumlah isu yang lebih cenderung hoax menerpanya dan juga Pemerintahan saat ini. Seperti Jokowi Antek Aseng, Jokowi PKI, dan Kriminalisasi Ulama.

"Antek Asengnya dimana, dan ini perlu diluruskan, seperti Blok Rokan selama 90 tahun dikuasasi Chevron, dan tambang emas Freeport di Papua yang sudah kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi," katanya.

Terpisah, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nasir dalam sambutannya mengatakan bahwa Tanwir ini sendiri sangat penting sebagai wahana evaluasi program Muhammadiyah kedepan. Termasuk juga dalam menentukan Proyeksi Muhammadiyah dalam kurun sisa waktu sebelum menuju Mukhtamar di Surakarta pada tahun 2020 mendatang.

"Ini merupakan momentum kita untuk mengevaluasi serta menentukan proyeksi kedepan, selamat bermusyawarah dengan spirit ukhuwah, cerdas, dan produktif," singkatnya. (CE2)

Sumber: