Gubernur Kritisi Kesadaran Wisata

Gubernur Kritisi Kesadaran Wisata

BETA/CE
Workshop sadar wisata yang digelar Dispar Provinsi Bengkuku kemarin.

BENGKULU, CE - Masih berkaitan dengan agenda wonderfull Bengkulu 2020, Gubernur Bengkulu, Dr H Rohidin Mersyah mengkritisi kesadaran wisata masyarakat Bengkulu yang dinilainya masih minim. Hal ini disampaikannya usai membuka workshop sadar wisata yang digelar oleh Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Bengkulu bekerjasama dengan Kementrian Pariwisata RI di salah satu hotel di kota Bengkulu, Senin (17/6) kemarin. "Ya memang masih banyak yang perlu dilakukan pembenahan terkait dengan kesadaran pariwisata di kalangan masyarakat Bengkulu.

Gubernur menyebutkan, masih kurangnya kesadaran masyarakat Bengkulu terhadap pariwisata diantaranya yakni di sektor pendukung pariwisata, salah satunya pada sektor kuliner atau jajanan masyarakat. Dimana ia menilai, masih banyak pelaku jajanan dan kuliner di lokasi wisata yang tidak memperdulikan dampak terhadap pariwisata. "Bahkan pernah saya ada pengalaman duduk di pinggir Danau Dendam itu dan makan sekitar 5 es kelapa itu, dan harganya mencapai Rp 500 ribu. Ini kan salah satu bentuk masyarakat yang belum sadar terhadap dampak pariwisata, kalau seperti itu tentu orang akan malas untuk berkunjung ke Bengkulu," ujarnya. Gubernur menyampaikan bahwa bukan hanya Pemerintah saja yang harus siap untuk menghadapi kunjungan pariwisata. Namun semua pihak, mulai dari sektor penginapan, pelanayan,transportasi dan bahkan sampai kepada pedagang kecil dan tukang parkir juga harus ikut mendukung. "Misalnya di sektor perhotelan itu bisa memberikan pelayanan terbaik dan menampilkan ornamen-ornamen khas Bengkulu seperti batik besurek dan mungkin lukisan atau gambar objek wisata unggulan Bengkulu. Bahkan seperti tukang parkir juga hendaknya wajib memberikan pelayanan dengan baik dan menjadi media informasi bagi para wisatawan," ungkapnya. Terpisah Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu, Irsan Setiawan mengakui jika memang kesadaran masyarakat terkait dengan kesadaran pariwisata di Bengkulu memang masih minim. Namun ia mengatakan terkait dengan hal terasebut bukan hanya Pemerintah saja, namun juga harus ada sinergi dari semua pihak. "Terkait dengan masih kurangnya kesadaran patiwisata kita di Bengkulu itu salah satunya itu memang dikembalikan kepada masyarakat, namun disamping itu pemerintah, sektor dunia usaha dan termasuk juga media juga menjadi faktor penting untuk menumbuhkan kesadaran pariwisata," singkatnya. (CE2)

Sumber: