Lansia Dominasi Meninggal Akibat Covid-19

Lansia Dominasi Meninggal Akibat Covid-19

BENGKULU, CE - Hingga saat ini hampir semua pasien meninggal dunia baik yang sudah dinyatakan positif Covid-19 maupun Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Bengkulu adalah orang Lanjut Usia (Lansia). Dimana para Lansia ini meninggal, semuanya disertai dengan riwayat penyakit lain.
"Pasien positif Covid-19 yang meninggal itu berusia lanjut. Selain itu juga disertai penyakit lainnya. Jarang yang meninggal tanpa disertai penyakit lainnya," sampai Direktur RSUD M Yunus Bengkulu, Dr. Zulki Maulub Ritonga.
Diketahui Hingga Kamis (18/6) kemarin jumlah pasien positif Covid-19 asal Bengkulu yang meninggal sudah enam orang, sedangkan pasien PDP yang meninggal sebanyak 22 orang.
Menurut Zulki, pasien meninggal berusia diatas 50 tahun setelah sebelumnya ditetapkan sebagai PDP. Penyakit penyerta yang dimilliki didominasi diabetes militus, hipertensi, dan trombosit rendah.
"60 - 80 persen pasien positif begitu juga yang PDP meninggal didominasi dengan penyakit penyerta ini," ujarnya.
Menyambut new normal yang nantinya akan diberlakukan di Provinsi Bengkulu, menurut Zulki, Covid - 19 rentan menyasar pada orang - orang yang lemah. Seperti lansia dan anak - anak.
Untuk itu, ia menyarankan agar lansia yang memiliki penyakit penyerta dijaga sebaik mungkin agar kasus kesakitannya bisa diminimalisir.
Apalagi, saat ini rumah sakit M Yunus Bengkulu hanya memiliki 24 kamar tidur di ruang isolasi yang dinilai masih sangat rendah. Hal ini dilakukan agar lonjakan pasien jangan sampai terjadi.
"Anak - anak termasuk orang yang harus dijaga dijaga betul karena tingkat ketahanan terhadap virus ini berbeda dengan orang dewasa," ujar Zulki.
Terpisah Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni SKM M.Kes mengatakan, terdapat 6 anak - anak yang terpapar virus corona dari orang tuanya. Penyebabnya diduga saat pulang dari kerja, orang tuanya mengabaikan protokol kesehatan.
"Dari 6 orang anak tersebut sudah ada yang sembuh dan lainnya melakukan isolasi mandiri atau dirawat," kata Herwan.
Menurut Herwan, anak-anak selama ini diliburkan sekolah supaya tidak tertular Covid-19. Namun ia menyesalkan masih ada para orangtua yang pulang ke rumah namun mengabaikan protokol Covid-19.
"Saat pulang kerja, harus langsung mencuci tangan, mandi, dan mengganti baju baru bersentuhan dengan anak. Di luar juga wajib menggunakan masker dan menjaga jarak," pungkasnya. (CE2)

Sumber: