Ditemukan Makanan Teridentifikasi Bakteri, Penyebab Santri Ponpes Keracunan
BENGKULU, CE - Dari hasil tim penelitian epidemologi terpadu bahwa ratusan santri Pondok Pesantren (ponpes) Hidayatullah Qomariyah memang teridentifikasi adanya pencemaran makanan. Salah satunya adalah disebabkan oleh penyimpanan makanan yang tidak memenuhi standar. Ini berdasarkan uji sampel yang dilakukan oleh tim epidemologi terpadu dari makanan, muntahan termasuk bahan makanan, penyimpanan makanan, cara pengolahan dan lainnya.
- Ratusan Santri Ponpes Keracunan, Diduga Seusai Makan Nasi dan Sambal
- Puluhan Santri Ponpes Kembali Keracunan
"Dari hasil penelitian lab, dapat disimpulkan bahwa adanya makanan yang terindikasi bakteri, yang salah satunya disebabkan oleh penyimpanan yang tidak sesuai standar," sampai Kepala Dinkes Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni, Selasa (25/8) kemarin.
Selain itu Herwan juga menyebutkan adanya saluran sanitasi atau dari pembuangan kotoran yang juga tidak sesuai. Termasuk juga ditemui adanya bakteri dari sumur bor, yang diperkirakan mengalami pencemaran.
"Salah satunya dari hasil Lab BPOM yang menyatakan bahwa positif ada pencemaran dari sumber pembuangan kotoran," kata Herwan.
Dengan ditemukannya hal ini, Herwan mengimbau agar pihak Ponpes dapat memperhatikan sanitasi, mulai dari penyimpanan sampai ke penyajian makanan. Kemudian yang kedua juga termasuk memperhatikan kebersihan alat, lantai dan juga penyimpanan bahan makanan.
Selanjutnya kebersihan sumber air yang digunakan juga diperingatkannya untuk terus diperhatikan. Termasuk juga memperhatikan tata cara menjama dan mengola makanan, termasuk juga kebersihan saat orang yang bersangkutan akan mulai memakan makanan yang disediakan.
"Nanti kita juga akan berkoordinasi dengan Puskesmas setempat agar dapat memberikan pelatihan terkait penjamahan makanan. Termasuk juga terkait cara dan sanitasi pengolahan makanan yang dianjurkan," ungkap Herwan.
Untuk diketahui, dari data yang diimpun oleh Dinkes sendiri, ada 283 santri yang menyantap makanan di pknpes tersebut pada kasus pertama 14 Agustus Lalu. Dimana dari jumlah tersebut, 163 diantaranya merasakan sakit dan sisahnya tidak ada keluhan.
Sementara itu, untuk kasus kedua yang berlangsung pada Minggu (23/8) malam kemarin sendiri ada 65 santri yang di duga keracunan. Dimana 3 diantaranya laki-laki dan 62 perempuan.
"Selanjutnya sampel yang 65 orang untuk kasus kedua ini sudah diambil sampel untuk uji lab, mudah-mudahan dalam minggu ini hasilnya sudah keluar," pungkasnya. (CE2)
Untuk melihat video lengkap, silahkan klik icon medsos Curup Ekspress dibawah ini:
Sumber: