Pertanyakan Urgensi Pemanggilan Dewan

Pertanyakan Urgensi Pemanggilan Dewan

CE ONLINE - Sekda Lebong, H Mustarani Abidin SH MSi akhirnya angkat bicara terkait rencana Komisi I dan III DPRD Lebong memanggil dirinya ke Kantor DPRD Lebong, dalam waktu dekat ini. Secara tegas, dirinya mempertanyakan urgensi lembaga pengawasan itu memanggil dirinya meskipun para wakil rakyat tersebut untuk menindaklanjuti pelaporan warga Lebong, belum lama ini.

"Kita lihat urgensi (dewan panggil) dulu, urgensinya panggil itu apa. Dalam rangka apa? Ini perjalanan dinas biasa kok. Tidak ada hal yang perlu dibongkar. Apa masalahnya," tegasnya.
Dia justru menyayangkan wacana pemanggilan tersebut. Bahkan, ia justru membahas kepada wartawan diluar topik perjalanan dinas yang dipersoalkan warga belum lama ini.
"Kalau begitu besok-besok tidak ada yang kejar DAK gimana? Tidak ada yang mau berangkat. Nanti kalau berangkat, dipanggir DPRD, berangkat DPRD," jelasnya.

Dirinya menjelaskan, saat ini pihaknya tengah fokus jemput bola anggaran pemerintah pusat di tengah Pandemi Covid-19. Bahkan, secara tegas dirinya menyebutkan akan kembali melakukan perjalanan dinas meskipun dipersoalkan warga sekalipun legislator akhir-akhir ini.
"Sekarang musim kita ngejar anggaran ke pusat. Resiko juga bagi saya kalau tidak (DL). Saya pun besok mau berangkat lagi soalnya," ujarnya.

Terkait pelaporan yang disampaikan warga belum lama ini, Mustarani justru tidak mau tahu. Terlebih lagi dirinya bersama Plt Kepala BKD Lebong, telah mendapatkan disposisi Bupati Lebong, Rosjonsyah. Jelas kalau itu. Itu mewakili pak bupati. Undangannya jelas, disposisi pak bupati seminggu sebelumnya jelas, yang diundang jelas. Datang hadir jelas. Apa masalahnya. Sementara itu, terkait kehadiran istri pejabat yang berstatus ASN akan tetapi tidak masuk saat jam kerja, ia mengaku tidak menggunakan uang pribadi.

"Kalau itu secara kedinasan mungkin yang bersangkutan membawanya. Tidak ada hubungannya dengan uang negara terkait keberangkatan itu," katanya.
Mantan pejabat Bengkulu Utara ini menyatakan, tidak pernah memberi izin terkait keberangkatan istri Plt Kepala BKD Lebong, Renilda Dwi Putri ke Bali saat jam kerja itu.
"Itu akan nanti kita lihat lagi ya. Tetapi yang pasti, menurutnya aku dia ikut suaminya. Mungkin ada kepentingan lain yang disitu," singkatnya.

Lebih jauh, dirinya tidak pernah menyarankan dalam perjalanan dinasnya para pejabat mengajak keluarga. Namun, ia memberikan kelongggaran apabila keikutsertaan para istri pejabat itu sifatnya mendesak. Dirinya memastikan, kehadiran para pejabat BKD untuk menghadiri rapat koordinasi terkait Pola Pembibitan Taruna Sekolah Tinggi Transportasi Darat (SDTT) itu atas permintaannya untuk menyesuaikan anggaran daerah dengan program beasiswa pemerintah pusat tersebut.
"Oh, BKD saya yang minta. Kalau BKD disitu keuangan, karena uang yang dipakai di beasiswa STTD adalah keuangan Pemda, maka pihak BKD harus hadir. Saya yang ajak itu," tandasnya. (CE4)

IKUTI JUGA AKUN MEDSOS CE DIBAWAH INI:

Sumber: