Soal Anjal dan Punk Marak, Satpol PP Tunggu Instruksi Dinsos
CE ONLINE – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Rejang Lebong meminta masyarakat untuk ikut andil dalam menangani penyandang masalah kesejahteraan dan juga anak jalanan serta anak punk di Kota curup. Hal itu menyusul banyaknya laporan soal keberadaan anak jalanan (anjal) dan juga anak PUNK di tengah pandemi Covid-19.
Kepala Bidang Ketenteraman dan Ketertiban Umum (Trantibum) Satpol PP, Syamsul, menanggapi hal itu pihaknya mengatakan jika Satpol pp hanya bertugas menertibkan dan juga mengamankan. Lebih jelasnya yang lebih berhak untuk menangani kasus seperti itu ialah wewenang dari Dinsos.
"Tugas kita ini kan menertibkan dan mengamankan, jika Dinsos meminta bantuan ke Satpol pp baru kami akan bertindak kalau soal itu belum bisa kita tindak lanjuti," tuturnya. Saat ditemui CE, Rabu (16/12).
Untuk meminimalisir hal itu Syamsul menyebut partisipasi masyarakat bisa dilakukan dengan cara tidak memberikan uang pada anak yang mengamen serta anak punk yang kerap berkeliaran. Menurutnya, hal itu membuat mereka betah di tempat tersebut.
"Mereka muncul di jalan itu mungkin karena masyarakat kota curup kita itu kan rasa dermawannya tinggi. Jadi masih banyak yang rasa iba, untuk ibadah dan lain sebagainya. Jadi mereka bertahan," Ujarnya.
Syamsul mengungkapkan hal lain yang bisa dilakukan masyarakat dengan adanya anjal dan punk di Kota curup adalah dengan cara menyalurkannya ke yayasan atau tempat ibadah.
"Partisipasi yang penting selain petugas adalah masyarakat apakah hati nurani mereka ingin membantu atau memang tidak mau Lebih baik membantunya ke tempat-tempat yang sudah ditentukan seperti ke masjid atau ke Yayasan," jelasnya.
Ia menjelaskan, belakangan ini pihaknya pun saat ini terus memantau keberadaan pengamen, anak jalanan, dan lainnya.
"Biasanya mereka ini kan kumpul dititik lapangan setia negara dan juga di jalan merdeka lampu merah, ada yang nongkrong di jalan bawa anak, manusia silver, itu juga tidak luput dari perhatian kita," ungkapnya.
Tambahnya seperti anak jalanan dari kelompok Manusia silver juga sudah di ingatkan untuk mereka itu tertib di jalan. Karena harus mengikuti standar keselamatan. Pasalnya, ketika menyisir dan membersihkan satu kawasan, maka bukan tidak mungkin, kawasan lain menjadi tempat bagi para pengamen dan mengemis untuk berdiam diri.
"Kita bersihkan di jalan yang satu, di jalan satu yang lainnya muncul lagi jadi ya kita tidak akan henti-hentinya untuk berpatroli untuk memberikan pengertian atau imbauan terhadap mereka ini," ujarnya. (CW1)
IKUTI JUGA AKUN MEDSOS CE DIBAWAH INI:
Sumber: