Bayi Malang Sengaja Dibuang Dihutan, Diduga Hasil Hubungan Gelap
CE ONLINE - Sungguh biadab dan tak punya hati, "mau enaknya enggak mau anaknya". Ini lah gambaran yang dilakukan seseorang yang saat ini tengah dilakukan pencarian oleh aparat kepolisian. Lantaran dengan tenga nya membuang bayi tak berdosa didalam kawasan hutan konservasi register V jalan lintas Kepahiang-Bengkulu Tengah (Benteng), tepatnya lebih kurang kilometer 7 Desa Tebat Monok Kecamatan Kepahiang.
Bayi malang tersebut saat ditemukan sekira pukul 08.55 WIB, pada Minggu pagi (22/8) kemarin. Kondisi bayi sudah sangat mengkuatirkan dan bahkan sudah ada ulat belatung yang meghinggapi tubuhnya. Untung saja nyawa bayi malang tak berdosa ini masih bisa diselamatkan, dan saat ini telah dilakukan perawatan oleh tim medis RSUD Kepahiang.
Sementara terduga pelaku pembuang bayi malang itu mash dilakukan proses lidik oleh pihak kepolisian, guna mengungkap siapa pelaku dan motifnya.
Data yang berhasil dihimpun wartawan koran ini, penemuan bayi berjenis kelamin perempuan dengan panjang 46 Cm dan berat 2,3 Kg ini pertama kali ditemukan Holidin (54), yang saat itu tengah melakukan pengecekan terhadap bongkol Bunga Raffelsia dalam kawasan tempat penemuan sekira pukul 08.50 WIB. Tepatnya berjarak sekirat 50 meter dari tepi jalan raya Kepahiang-Benteng ditepi jurang, masuk ke dalam kawasan hutan lindung.
Holidin dan beberapa rekannya dikejutkan dengan suara tangisan bayi, yang saat itu dilihat Holidin kondisi bayi terbungkus dengan kain panjang warna merah. Kaget dengan penemuan itu Holidin langsung menghubungi Polsek Kepahiang yang seketika itu juga langsung mendatangi TKP dan berhasil mengevakuasi sang bayi untuk dibawa ke RSUD Kepahiang.
"Kami memang hari ini (kemarin, red) bersama dengan tim konservasi, ada agenda untuk melakukan pengecekan terhadap bongkol Bunga Raflesia yang tidak lama lagi banyak akan mekar dalam kawasan itu. Jaraknya sekitar 50 meter dalam jurang kiri jalan dari Kepahiang menuju Bengkulu tepat dibawah batang rotan kami mendengar ada suara tangisan bayi, dan ternyata benar, suara itu suara bayi yang saat itu kondisinya sudah sangat memprihatinkan," ungkap Holidin.
Takut akan hal hal yang tidak diinginkan, sambung Holidin, dirinya sempat memanggil beberapa orang untuk melihat temuan itu dan segera melaporkannya kepada pihak Kepolisian.
"Awalnya kami tidak berani untuk menyentuhnya sebelum polisi datang, yang kami lihat awal sudah ada beberapa ulat blatung di badan bayi itu," singkatnya.
Sementara Kapoles Kepahiang AKBP Suparman SIK, MAP, melalui Kapolsek Kepahiang AKP Kadi Karjito, yang dikonfirmasi membenarkan adanya penemuan bayi yang diduga sengaja dibuang oleh orang tuanya.
"Sekarang ini bayi malang itu sudah kami serahkan ke RSUD kepahiang untuk dilakukan pemeriksaan medis dan perawatan lebih lanjut," ungkap Kapolsek.
Dijelaskannya, pada saat ditemukan kondisi bayi terbungkus dengan kain panjang warna merah, mengunakan baju dan popok, serta menggunakan kaos tangan warna biru. yang diperkirakan Kapolsek, bayi dibuang sekira 4 sampai dengan 5 jam sebelum ditemukan.
"Benar sudah ada belatung yang hingga di badan bayi itu, dan juga ditemukan ada beberapa luka lebam dan lecet seperti di area punggung belakang, lecet dan gores sepanjang 2 cm, diseputar pusar dan kemaluan bayi ditemukan belatung, luka lecet pada kemaluan, lecet pada kali. dan di badan bayi juga dipenuhi dengan kotoran," beber Kapolsek.
Masih dijelaskan kapolsek, berdasarkan hasil pemeriksaan medis dari RSUD Kepahiang, bayi diperkirakan berusia 1 hari yang dapat dilihat dengan tali psar yang belum lepas dan masih terjepit dengan klam.
"Ini baru dugaan awal kami, kalau bayi ini sengaja dibuang oleh orang tuanya yang tidak terima atas kehadiran bayi tak berdosa ini," ujarnya.
Untuk proses lebih lanjut ditegaskannya, unit reskrim polsek Kepahiang dan Sat Reskrim polres Kepahiang akan melakukan lidik lebih lanjut guna mengungkap siapa pelaku dibalik tindakan biadab tersebut. (CE7)
Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Kontak Whatsapp +62 821-7863-9651
IKUTI JUGA AKUN MEDIA SOSIAL CE DIBAWAH INI:
Sumber: