Penanganan Kasus DBD Maksimal

Penanganan Kasus DBD Maksimal

CE ONLINE - Kasus kematian akibat penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Lebong, dari Januari hingga September 2021 saat ini masih nihil. Hal Ini sekaligus menjadi bukti maksimalnya penanganan penderita penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk aedes aegypti itu.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Lebong, Rachman SKM melalui Kabid P2P Yuswati, SKM didampingi Kasi P2PM, Sumarni, SKM mencatat kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sebanyak 112 kasus, itu berdasarkan laporan 13 Puskesmas dalam Kabupaten Lebong.
"Dari Januari hingga September 2021 jumlah penderita DBD di Lebong tercatat 112 orang dan semuanya berhasil mendapatkan kesembuhan," katanya.

Disebutkannya, adapun 112 kasus DBD itu diantaranya, 14 kasus Januari, 18 kasus Febuari, 18 kasus Maret, 10 kasus April, 15 kasus Mei, 13 kasus Juni, 17 Juli, 7 kasus Agustus, serta 6 kasus September. Meski demikian, dari semua kasus DBD tidak ditemukan adanya warga yang meninggal dunia, dan semua wilayah kasus telah dilakukan penyuluhan serta dilakukan fogging oleh petugas P2P Dinkes Lebong.
"Para penderita DBD di Lebong berhasil mendapatkan kesembuhan tidak terlepas dari kesadaran keluarga penderita untuk membawa lebih awal penderita ke puskesmas atau rumah sakit begitu melihat adanya gejala DBD, sehingga dapat dilakukan pertolongan lebih cepat," ungkapnya.

Selain itu, juga dirinya mengakui jika penyebaran DBD di Lebong, menurutnya, masih berpotensi terjadi karena Lebong saat ini memasuki musim pancaroba yang biasanya menjadi waktu yang rawan bagi munculnya penyakit itu.

Oleh karena itu, Dirinya bersama jajaran dibawahnya terus melakukan upaya pencegahan, seperti melakukan foging atau pengasapan di setiap lokasi munculnya penderita DBD serta terus pula melakukan upaya penyuluhan kepada masyarakat.
"Penyuluhan kepada masyarakat lebih ditekankan pada mendorong kesadaran masyarakat untuk berperan aktif dalam mencegah penyebaran DBD dalam melakukan 3M atau menutup tempat penampungan air, menguras bak mandi dan mengubur kaleng atau wada yang dapat menampung air hujan," pungkasnya. (CE8)

Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Whatsapp +628 2178 6396 51

IKUTI JUGA AKUN MEDSOS CE DIBAWAH INI:

Sumber: