Instruksi Presiden, Gubernur Maksimalkan Vaksinasi

Instruksi Presiden, Gubernur Maksimalkan Vaksinasi

CURUP EKSPRESS ONLINE - Sesuai instruksi Presiden Republik Indonesia Joko Widodo Gubernur Bengkulu, Dr H Rohidin Mersyah menegaskan, capaian vaksinasi terus dikejar dengan mengeluarkan surat edaran gubernur untuk bupati dan walikota agar dapat menggerakkan seluruh elemen masyarakat dan Forkopimda untuk melakukan vaksinasi massal.
"Sekali lagi ini betul-betul harus sampai target yang telah ditetapkan. Dalam waktu dekat kita juga akan turun ke Kabupaten Rejang Lebong untuk melakukan vaksinasi massal," kata Gubernur.

Sebelumnya Presiden Jokowi mengingatkan untuk mempercepat vaksinasi dan terus mematuhi protokol kesehatan. Dimana ia meminta gubernur, Pangdam, Kapolda untuk mengingatkan pada bupati, walikota, Polres dan Danrem juga Dandim agar tetap tingkatkan kewaspadaan untuk meningkatkan tracing dan testing.
"Presiden juga mengingatkan untuk terus mengejar dan mempercepat vaksinasi, karena sudah 237 juta dosis vaksin yang telah dikirim ke daerah-daerah. Ia mengjngatkan daerah yang vaksinasinya masih rendah di bawah 50 persen untuk mengejar agar di bulan November ini di atas 50 persen dan di atas 70 persen diakhir tahun ini," ujarnya.

Selain itu Presiden Jokowi mengingatkan untuk terus waspada terjadinya gelombang ketiga terlebih dalam menghadapi perayaan Natal dan Tahun Baru 2022.
"Kita juga diminta agar Natal dan Tahun Baru untuk tidak kemana-mana untuk menghindari penyebaran COVID-19 dan datangnya gelombang ketiga. Inilah peran kita bersama jajaran polisi dan TNI untuk mensosialisaikan karena ini sangat-sangat penting," ungkapnya.

Sementara itu sebelumnya Presiden juga menekan untuk terus mensosialisaikan disiplin protokol kesehatan, meskipun kasus COVID-19 di Indonesia sudah menurun dan sudah di bawah standar WHO (Organisasi Kesehatan Dunia). Namun di samping itu, Presiden mengingatkan bahwa tren kenaikan kasus COVID-19 terjadi di beberapa negara besar. Dimana naiknya kembali kasus di beberapa negara besar itu disebabkan tiga hal yaitu, cepatnya relaksasi, masalah protokol kesehatan yang tidak disiplin lagi dan pembelajaran tatap muka. (CE2)

Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Whatsapp +628 2178 6396 51

IKUTI JUGA AKUN MEDSOS CE DIBAWAH INI:

Sumber: