BPS : Produksi Padi Menurun

BPS : Produksi Padi Menurun

CURUP EKSPRESS ONLINE - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu mencatat, produksi gabah kering Provinsi Bengkulu untuk tahun 2021 ini dipastikan menurun jika dibanding dengan tahun lalu. Hal itu sebagaimana diungkapkan oleh kepala BPS Provinsi Bengkulu Win Rizal dalam keterangan rilisnya.
"Kita memastikan tahun ini produksi gabah kita menurun jika dibandingkan tahun lalu," sampainya.

Rizal mengatakan, berdasarkan hasil Survei KSA, tidak terjadi pergeseran puncak panen padi pada 2021dibandingkan 2020. Puncak panen padi terjadi pada bulan April .
"Realisasi panen padi sepanjang Januari hingga September 2021 sebesar 43.552 hektar, atau mengalami penurunan sekitar 2.752 hektar (5,94 persen) dibandingkan 2020 yang sebesar 46.304 hektar," kata Rizal.

Ia mengungkapkan, potensi panen sepanjang Oktober hingga Desember 2021 sebesar 13.169 hektar. Dengan demikian, total potensi luas panen padi pada 2021 diperkirakan mencapai 56.721 hektar. Atau mengalami penurunan sekitar 7.416 hektar (11,56 persen) dibandingkan 2020 yang sebesar 64.137 hektar.
"Luas panen tertinggi pada 2021 terjadi pada April, yaitu sebesar 11.548 hektar, sementara luas panen terendah terjadi pada bulan September, yaitu sebesar 1.831 hektar," ujarnya.

Ia menjelaskan, produksi padi di Provinsi Bengkulu sepanjang Januari hingga September 2021 diperkirakan sekitar 212.115 ton GKG, atau mengalami penurunan sekitar 215 ton gabah kering giling (GKG) sebesar 0,10 persen dibandingkan 2020 yang sebesar 212.329 ton GKG. Sementara itu, potensi produksi sepanjang Oktober hingga Desember 2021 sebesar 60.658 ton GKG.
"Total potensi produksi padi pada 2021 diperkirakan mencapai 272.773 ton GKG, atau mengalami penurunan sebanyak 20.061 ton GKG 6,85 persen dibandingkan 2020 yang sebesar 292.834 ton GKG," ungkap Rizal.

Ia menambahkan, daerah di Provinsi Bengkulu dengan total potensi produksi padi (GKG) tertinggi pada 2021 yakni Bengkulu Selatan, Lebong, dan Seluma.
"Sementara itu, tiga kabupaten/kota dengan potensi produksi padi terendah adalah Kepahiang, Bengkulu Tengah, dan Kota Bengkulu," pungkasnya. (CE2)

Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Whatsapp +628 2178 6396 51

IKUTI JUGA AKUN MEDSOS CE DIBAWAH INI:

Sumber: