Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) Dosen Jurusan Budidaya Pertanian
CURUPEKSPRESS.COM, REJANG LEBONG - Sebagai wujud pengamalan Tridharma Perguruan Tinggi poin pengabdian masyarakat, Dosen Universitas Bengkulu melakukan Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) pada tanggal 14 Mei 2022, di Desa Suban Ayam, Kecamatan Selupu Rejang, Kabupaten Rejang Lebong.
Pengabdian masyarakat ini dihimpun oleh Dosen Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu dengan tema “Sosialisasi Pemupukan Organik dan Pemupukan Berimbang pada Tanaman Hortikultura di Desa Suban Ayam”.
Acara pengabdian ini dibuka dan diterima langsung oleh Kepala Desa Suban Ayam, Bapak Ibnu Hajar. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa memang 80 % masyarakat Desa Suban Ayam berprofesi sebagai petani hortikultura sehingga sosialisasi pemupukan dan pengelolaan tanaman hortikultura ini sangat dibutuhkan bagi masyarakat.
Kegiatan yang dilaksanakan di Aula pertemuan Desa Suban Ayam ini dihadiri oleh sebanyak 30 orang masyarakat Desa Suban Ayam yang mayoritasnya berprofesi sebagai petani tanaman hortikultura.
Tim PPM Universitas Bengkulu kali ini di ketuai oleh Prof. Dr. Ir. Bambang Sulistyo, MS., dan beranggotakan Prof. Ir. Priyono Prawito, MSc., Ph.D., Maulana Insanul Kamil, SP., MP serta Tedy Hardiansyah yang juga merupakan mahasiswa Jurusan Budidaya Pertanian.
Tujuan dari kegiatan PPM ini adalah untuk mengedukasi masyarakat Desa Suban Ayam dalam pemupukan organik dan berimbang untuk tanaman hortikultura sehingga mampu melakukan pemupukan berimbang yang efisien dan ramah lingkungan.
Dalam pemaparannya, Maulana Insanul Kamil, SP., MP. menyampaikan bahwa, pemberian pupuk organik sangat penting dalam sistim pertanian hortikultura karena bermanfaat dalam menjaga keseimbangan dan ketersedian unsur hara dalam tanah, meningkatkan daya pegang air dan merupakan sumber makanan bagi mikroorganisme yang bermanfaat bagi tanaman.
Selain itu, beliau juga menjelaskan bahwa pemupukan berimbang spesifik lokasi sangat dibutuhkan untuk pengembangan usaha tani hortikultura, melalui penerepan teknologi ini maka secara tidak langsung akan dapat meningkatkan kesejahtraan petani melalui efisiensi pemupukan, serta mampu mengurangi potensi pencemaran lingkungan dari penggunaan pupuk sintetik yang berlebih.
“Selama ini, petani seringkali mengalami keterbatasan dan kesulitan untuk menentukan dosis pupuk yang sesuai untuk ditambahkan. Maka melalui uji tanah dengan melihat ketersediaan hara di laboratorium, kita dapat memberikan rekomendasi pemupukan berimbang spesifik lokasi di Desa Suban Ayam.” Tutur Maulana Insanul Kamil, SP., MP.
Lebih lanjut, ia juga menjelaskan bahwa konsep pemupukan berimbang setidaknya harus didasarkan pada 4 Tepat, yaitu (1) tepat dosis, dosis pemberian pupuk harus sesuai dengan kebutuhan tanaman sehingga tidak berlebihan ataupun kurang dari kebutuhannya, (2) tepat waktu, pemupukan harus dilakukan pada waktu yang tepat, sesuai dengan kebutuhan unsur hara pada masa umur tanaman tersebut, (3) tepat jenis, pemilihan jenis pupuk yang diberikan juga penting seperti penggunaan pupuk majemuk atau tunggal, dan (4) tepat cara, yakni pupuk harus diberikan dengan cara yang tepat (tidak terlalu dekat dan terlalu jauh dari daerah perakaran tanaman).
Merespon paparan ini, masyarakat Desa Suban Ayam memberikan banyak gambaran dan masalah dalam pemupukan di wilayahnya. Salah satunya seperti, Bagaimana cara mengetahui jumlah pupuk yang harus diberikan secara tepat? Prof. Priyono Prawito, MSc., Ph.D. yang turut hadir kala itu menjelaskan bahwa untuk mengetahui jumlah pupuk yang tepat spesifik lokasi memang harus melalui analisis tanah di laboratorium.
Sehingga dalam hal ini, Jurusan Budidaya Pertanian bersedia membantu masyarakat Desa Suban Ayam untuk analisis kesuburan tanah dan memberikan rekomendasi pemupukan tepat sasaran secara spesifik. Pelayanan tersebut merupakan bagian dari kegiatan pengabdian dan akan diberikan tanpa pungutan biaya.
Sesi diskusi tersebut menutup kegiatan PPM dan diakhiri dengan melaksanakan foto bersama dan penyerahan kenang-kenangan kepada Desa Suban Ayam.
Sumber: