Hasil Pemeriksaan 10 Sampel, Daging Kurban Bebas Penyakit
IST/CE Proses pemeriksaan daging kurban oleh petugas.--
REJANG LEBONG,CURUPEKSPRESS.COM - Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan (Distankan) Kabupaten Rejang Lebong sudah menerjunkan petugas kesehatan hewan untuk memeriksa daging kurban yang sudah dipotong, pada hari Minggu (10/7) hingga Senin (11/7) lalu di Rejang Lebong.
BACA JUGA : Warga Dwi Tunggal Cium Dugaan "Permainan Zonasi"
Hasil pemeriksaan, Distankan mengklaim semua daging hewan kurban yang diperiksa bebas dari penyakit dan layak untuk dikonsumsi.
BACA JUGA : Dugaan "Permainan Zonasi" Disayangkan Dewan Pendidikan
Sebagaimana disampaikan Kepala Distankan Kabupaten RL, Ir Zulkarnain MT melalui Kabid Peternakan, drh Wenny Haryanti, bahwa ada sebanyak 10 sampel hewan kurban dari 7 masjid yang ada di wilayah RL yang dilakukan pemeriksaan menunjukkan hasil yang aman.
BACA JUGA : Dugaan "Permainan Sistem Zonasi" Disambangi Dewan Pendidikan, Kacabdin ke Bengkulu
"Yang terdiri dari 7 ekor sapi dan 3 ekor kambing yang kita periksa, semuanya menunjukkan aman dari penyakit berbahaya," katanya.
Dijelaskannya, pemeriksaan tersebut bertujuan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat terhadap penyakit yang ada pada daging.
BACA JUGA : Permainan Zonasi dan "Jual Beli Bangku", Laporkan ke Pihak Berwajib!
Terlebih lagi saat ini tengah merebaknya kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak.
Lebih lanjut Wenny mengatakan, untuk pemeriksaan sebelum hewan kurban dipotong (antemortem) yang dilakukan sesuai standar dengan melihat ciri-ciri fisik, termasuk sehat tidaknya hewan yang bakal dipotong.
BACA JUGA : Dugaan Permainan Zonasi Sekolah, Kepsek Siap Diperiksa!
Sementara untuk pemeriksaan setelah hewan kurban dipotong (postmortem) meliputi pemeriksaan bagian hati, limpa, paru dan jantung.
Pada pemeriksaan posmortem yang paling dihindari jika adanya cacing hati, tapi syukurnya penyakit itu tidak ditemukan.
BACA JUGA : Dugaan Permainan Zonasi, Pengawas Turun Cek SMAN 1 RL
"Dari segi fisik sudah jelas kalau hewan kurban harus sehat tanpa cacat. Selain itu juga memastikan bagian jeroan dari hewan kurban tetap aman," jelasnya.
BACA JUGA : Dugaan Adanya "Permainan Zonasi", DPRD Segera Datangi SMAN 1 RL
Lanjutnya, hanya saja yang masih menjadi PR bagi panitia kurban adalah soal kebersihan tempat.
Masih banyak ditemukan panitia tidak menyediakan tempat dan alas yang bersih selama proses pemotongan hewan kurban berlangsung.
Sambungnya, seperti hanya mengalaskan rumput, terpal dan plastik yang kotor.
"Jadi bisa disimpulkan dari sisi kehigienisan, masih banyak masyarakat yang tidak perduli akan hal itu. Padahal sudah berkali-kali kita sosialisasi," tandas Wenny.
Sumber: