Longsor Kampung Jawa Hantam 2 Rumah
ARI/CE Kondisi longsor yang menimpa bagian dapur rumah warga Kampung Jawa.--
REJANG LEBONG,CURUPEKSPRESS.COM - Tanah longsor menimpa warga Kampung Jawa Kecamatan Curup Tengah Kabupaten Rejang Lebong.
Dari pantauan, longsor tersebut menyeret dan menjatuhkan tembok dapur 2 milik warga diderah itu.
BACA JUGA : Penurunan Stunting Libatkan Kader Desa/Kelurahan
Tidak ada korban jiwa dalam musibah longsor ini, hanya saja longsor yang terjadi disaat solat jumat ini membuat korban harus rela kehilangan dapur rumahnya.
Kepada CE korban longsor bernama Ana (49) menjelaskan jika longsor terjadi pada Jumat (15/7) lalu sekira pukul 12.30 WIB disaat warga tengah menjalankan ibadah salat jumat.
BACA JUGA : Longsor RRC Ancam Rumah Warga!
"Kejadiannya tepat disaat orang sedang salat Jumat," ungkapnya.
Ana melanjutkan, ketinggian longsor tersebut diketahui mencapai kurang lebih 20 meter hingga ke dasar jurang.
Akibat longsor itu, kini ruangan tengah rumah miliknya itu langsung menghadap ke jurang yang berada tepat dibelakang rumahnya tersebut.
BACA JUGA : Soal Buka Data Siswa Jalur Zonasi, Warga Dwi Tunggal Tagih Janji Cabdin!
"Tapi karena sangat takut jadi ruangan yang menghadap ke jurang itu langsung ditutup dengan triplek untuk sementara," ujarnya.
Dirinya juga mengatakan, ingin melakukan pengungsian tapi tidak enak hati, karena banyak perabotan rumah yang harus di angkut.
BACA JUGA : 38 Desa Usulkan Nama Pjs Kades
"Selain itu saya juga merasa sangat berat untuk meninggalkan rumah peninggalan orang tua ini," katanya.
Tidak hanya Ana, tapi juga Wan (75) yang dapur rumahnya juga hampir terseret longsor menyampaikan jika ia dan keluarganya sangat khawatir apabila terjadi longsor susulan dikemudian hari.
"Kami sangat takut kalau nanti hujan lebat lagi dan ada longsor susulan. Bukan tidak mungkin nanti rumah kami ikut terseret ke dasar jurang," terangnya.
BACA JUGA : 38 Desa Usulkan Nama Pjs Kades
Lanjutnya, longsor serupa juga pernah terjadi sekitar 1 tahun lalu yang sudah menjatuhkan halaman belakang rumahnya.
"Waktu itu juga pernah longsor, bahkan beberapa tahun silam pun pernah. Jadi sedikit demi sedikit lahan tanah di belakang rumah ini semakin habis," bebernya.
BACA JUGA : 29 Desa Baru Cairkan DD Tahap II
Kala itu sebutnya, pihak pemerintah daerah (Pemda) pernah melakukan pendataan dan bahkan meminta tanda tangan warga setempat yang terdampak bencana longsor. Namun setelah itu tidak ada tindaklanjut apapun.
"Waktu peristiwa longsor beberapa tahun lalu kami juga pernah didata, cuma setelah tidak ada kelanjutan," ucapnya.
Warga terdampak longsor sangat berharap ada uluran tangan Pemda agar kiranya bisa membantu mengamankan posisi rumah mereka yang kini sedang berada diujung tanduk.
"Kali ini kami berharap betul ada kepedulian dan perhatian dari pemerintah," tutupnya.
Sumber: