SDN 7 RL Kelola Pupuk Kompos
CW/CE SDN 7 RL buat pupuk kompos sebagai Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. --
REJANG LEBONG, CURUPEKPSRESS.COM - Dalam upaya mengadopsi Kurikulum Merdeka sebagai kurikulum pembelajaran. Sekolah Dasar Negeri (SDN) 7 Rejang Lebong saat ini sedang melaksanakan proyek penguatan profil pancasila di sekolahnya.
Adapun proyek yang dilakukan di sekolah tersebut yakni dengan membuat pupuk kompos yang berasal dari bahan limbah organik yang berasal dari tumbuh tumbuhan di sekolahnya tersebut.
Hal ini disampaikan oleh kepala SDN 7 RL, Tri Handayani MPd kepada wartawan CE pada Kamis, 1 September 2022 kemarin.
"Kami sudah melakukan pengenalan proyek ini kepada seluruh siswa kelas V yang akan melaksanakan proyek tersebut pada bulan Juli kemarin," ujar Kepsek.
BACA JUGA:Stop Jual Beli Chip, Polres Pastikan Tindak Tegas!
BACA JUGA:Waspada! Bencana Alam Mengancam
Dikatakan Kepsek untuk melaksanakan proyek penguatan profil pelajar pancasila di sekolahnya pihaknya memilih untuk mengelola limbah organik yang berasal dari tumbuhan di sekolahnya dan akan membuat menjadi pupuk kompos.
Adapun dipilihnya proyek penguatan profil pelajar pancasila membuat pupuk kompos tersebut karena mereka melihat banyaknya sampah yang berserakan. Dan jika tidak dikelola maka akan terjadi penumpukan.
"Yang pastinya kami kumpulkan dulu seluruh sampah dari tumbuh - tumbuhan tersebut, setelah itu baru kita suruh siswa untuk merancang apa yang akan mereka lakukan," jelas Kepsek.
Sambung Kepsek, setelah proses tersebut barulah pihaknya melakukan pembuatan pupuk kompos tersebut dengan memperkenalkannya mengunakan bahan alami yakni campuran ragi dengan air beras, setelah itu baru pihaknya campur kan ke sampah organik tersebut.
BACA JUGA:Penyandang Disabilitas Dibantu Tongkat dan Kursi Roda
BACA JUGA:Bunda PAUD Antusias Sambut 'Lomba Mewarnai CE'
"Yang pastinya yang namanya proyek pasti dilakukan secara bertahap, untuk bisa melihat hasil pembuatan pupuk kompos tersebut kita harus menunggu waktu selama dua minggu sampai satu bulan ke depan, dan kita juga membuat sampah yang sudah diolah tersebut menjadi dua bagian, ada bagian yang kita simpan didalam ruangan yang tidak terkena hujan dan panas dan juga kita juga buat bagian yang yang terkena hujan dan panas dan kita letakkan di luar ruangan, serta siswa nantinya dapat melihat perbedaan dari pengelolaan sampah organik tersebut," jelas Kepsek.
Sementara itu kepsek mengatakan bahwasanya setelah siswa sudah melaksanakan semua proses tersebut, mereka akan diminta laporan dari hasil pembuatan proyek tersebut dan mereka juga akan mempresentasikan hasil pembuatan proyek dari masing - masing kelompok.
"Kami akan menjadikan proyek tersebut sebagai salah satu projek penguatan profil pelajar pancasila selama satu semester ini nanti, dan kami juga berharap siswa dapat mendapat pembelajaran terkait pengelolaan limbah organik tersebut menjadi pupuk organik yang lebih bermanfaat," pungkasnya.
Sumber: