Mahasiswa PMII Gelar Aksi Tolak Harga BBM
ARI/CE Tampak aksi damai yang dilakukan mahasiswa PC PMII Rejang Lebong ke DPRD RL Senin kemarin.--
REJANG LEBONG,CURUPEKSPRESS.COM - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam organisasi pergerakan mahasiswa islam Indonesia (PMII) Kabupaten Rejang Lebong menggelar aksi damai di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) RL.
Aksi tersebut dilakukan sebagai langkah penolakan kenaikan harga BBM bersubsidi yang dilakukan pemerintah.
Pantauan wartawan, aksi mahasiswa tersebut digelar pada Senin 5 September 2022kemarin, sekira pukul 09.30 WIB sampai dengan pukul 11.45 WIB.
Yang mana diikuti sebanyak kurang lebih 40 mahasiswa gabungan PMII dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup dan Universitas Pat Petulai (UPP).
BACA JUGA:Awas !! Penipuan Catut Nama Bupati, Modus Minta Sumbangan
BACA JUGA:Pengukuhan Pengurus Baru YJI Ditunda
Awalnya kedatangan puluhan mahasiswa PMII tersebut disambut baik oleh anggota DPRD dengan dipersilahkan beberapa perwakilan untuk berdiskusi menyampaikan aspirasinya di ruang rapat DPRD RL.
Diskusi dimulai dengan mahasiswa PMII yang menyampaikan aspirasi atau keluhan masyarakat sebanyak 4 poin.
Dari keempat poin tersebut hanya 3 poin saja yang pada akhirnya disetujui dan disepakati oleh DPRD.
Setelah mahasiswa PMII selesai menyuarakan aspirasinya, diskusi dengan para anggota DPRD pun dimulai.
Selama proses diskusi tersebut berlangsung sempat terjadi adu argumen antara kedua belah pihak tentang poin keempat yang disampaikan oleh mahasiswa PMII.
BACA JUGA:BKPSDM Tegaskan, Hanya Pendataan THL, Bukan Untuk Pengangkatan PPPK
BACA JUGA:Pembangunan MPP Masuki Tahap Kajian Akademik
Poin keempat itu berbunyi mendorong pemerintah untuk membuka keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan penyaluran BBM bersubsidi.
Yang mana narasi tersebut terdengar rancu oleh para anggota DPRD karena perlu dijelaskan lebih detail. Namun karena mahasiswa PMII tidak mampu memberikan penjelasan yang jelas, sehingga poin keempat itu tidak disetujui.
Koordinator Lapangan (Korlap), Dio Sandri Wijaya yang diwawancara wartawan menjelaskan, jika dalam aksi yang digelar mahasiswa gabungan PMII tersebut guna menyampaikan aspirasi dan suara rakyat yang sedang menjerit akan naiknya harga BBM baru-baru ini.
"Kami disini sebagai perwakilan yang menyuarakan apa yang menjadi keluhan dan jeritan masyarakat diluar sana," sampainya.
Setidaknya, lanjut Dio, ada 4 poin utama yang harus disampaikan kepada DPRD dalam menyikapi kenaikan harga BBM tersebut.
Disebutkannya, pertama menolak tegas kebijakan kenaikan BBM bersubsidi, kedua mendesak pemerintah untuk serius dan sungguh-sungguh dalam memberantas mafia BBM dan berpegang pada prinsip hukum yang berlaku, ketiga mendesak pemerintah untuk segera menerapkan kebijakan subsidi tepat sasaran, dan keempat mendorong pemerintah untuk membuka keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan penyaluran BBM bersubsidi.
"Meski melewati adu argumen, namun akhirnya dari keempat aspirasi itu tiga diantaranya yang disetujui dan akan DPRD teruskan ke pusat," ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPRD RL, Mahdi Husen SH yang dikonfirmasi CE juga mengatakan, bahwa DPRD telah menyetujui dan menandatangani ketiga poin yang disampaikan oleh mahasiswa PMII terkait dengan kenaikan harga BBM. Pertama ,menolak tegas kebijakan kenaikan BBM bersubsidi.
Kedua, mendesak pemerintah untuk serius dan bersungguh-sungguh dalam memberantas mafia BBM dan berpegang pada prinsip hukum yang berlaku.
Dan ketiga, mendesak pemerintah untuk segera menerapkan kebijakan subsidi tepat sasaran.
"Hari ini (kemarin, red) kami didatangi oleh rekan-rekan mahasiswa PMII yang menyampaikan keinginannya. Dari 4 poin yang mereka ajukan, 3 diantaranya sudah kami setujui dan diakomodir untuk diteruskan ke DPRD provinsi dan diteruskan lagi ke pusat," katanya.
Hari Ini Aksi Demo Lanjutan
TERPISAH Kapolres RL, AKBP Tony Kurniawan SIK yang dikonfirmasi juga mengatakan, bahwa pada Selasa (6/9) hari ini bakal ada aksi demo lanjutan yang akan dilakukan oleh mahasiswa dengan jumlah massa yang lebih banyak.
"Kami dapat informasi kalau hari Selasa besok (hari ini, red) akan ada aksi susulan lagi," ucapnya.
Lanjut Kapolres, dimana saat ini pihaknya tengah mencari dan menyiapkan data berapa banyak massa yang akan aksi lanjutan dalam rangka menolak kenaikan harga BBM tersebut.
BACA JUGA:BBM Naik, Siap-Siap Penyaluran BLT
Sambung Kapolres, pihaknya akan menurunkan personil sesuai dengan jumlah massa yang turun nantinya.
"Yang jelas selama aksi masih berlangsung kami akan terus mengawal dan mengawasi situasi agar tetap kondusif," tegasnya.
Selain itu, Kapolres juga menyebutkan, pihaknya dengan siap akan mengawal proses penyaluran BBM bersubsidi di 4 SPBU yang ada di Kabupaten RL.
"Kami sudah membuat tim yang ditugaskan mengawal penyaluran BBM di 4 titik SPBU untuk mengantisipasi adanya penyelewengan," singkatnya.
Sumber: