MAN Rejang Lebong Pantau Sholat Siswa dengan Finger Print

MAN Rejang Lebong  Pantau Sholat Siswa dengan Finger Print

Cw/CE Aktivitas Absensi Siswa mengunakan finger print (absen sidik jari) sebelum mengikuti kegiatan sholat Dhuha pada Selasa (6/9) Kemarin. --

REJANG LEBONG, CURUPEKSPRESS.COM - Madrasah Aliyah Negeri Rejang mulai menerapkan finger print (absen sidik jari) bagi para siswanya.

Absensi tersebut dilakukan untuk memantau dan mendata siswa yang mengikuti kegiatan sholat di sekolah. Selain itu juga penggunaan finger print juga untuk melatih kedisiplinan siswa. 

"Syukur alhamdulillah untuk memantau efektivitas sholat di sekolah kami saat ini sudah mulai menerapkan absensi menggunakan sidik jari melalui perangkat finger print," ujar Kepala MAN RL, Yusrizal MPd melalui Koordinator Ibadah sekolah, Pendi Putra S PdI kepada wartawan Selasa, 6 September kemarin.

BACA JUGA:SDN 62 Rejang Lebong, Wujudkan Sekolah Literasi dan Kewirausahaan

BACA JUGA:Dikbud Sosialisasikan Pengadaan Seragam Gratis

Dikatakan jumlah siswa di sekolah ini kurang lebih ada 900 orang siswa, sehingga apabila melakukan absensi secara manual terhadap semua siswa tersebut tentunya harus menggunakan waktu yang cukup lama.

Akan tetapi dengan adanya perangkat absensi  finger print tersebut pihaknya selaku koordinator ibadah di sekolah ini sungguh sangat merasa terbantu.

"Lagi pula siswa tidak bisa berbohong karena memang jika waktunya sudah lewat, maka siswa tersebut dianggap tidak mengikuti kegiatan sholat, jadi dengan absensi sidik jari tersebut siswa disini harus bisa memanajemen waktu mereka, jika sudah waktunya sholat maka harus sholat," jelas  Pendi Putra.

BACA JUGA:Awas !! Penipuan Catut Nama Bupati, Modus Minta Sumbangan

Sementara itu  Pendi juga mengatakan jikapun siswa yang memang tidak bisa mengikuti sholat karena halangan Masa menstruasi bagi siswa putri, maka mereka harus melaporkan kepada pihaknya sehingga siswa tersebut tidak dianggap tidak hadir didalam kegiatan sholat tersebut.

"Kami mulai menerapkan absen sidik jari tersebut pada awal September ini, dan sejauh ini penerapan finger print tersebut sangat membantu kami dalam melakukan pendataan siswa, akan tetapi karena yang kita gunakan tersebut sebuah alat pastinya mempunyai kekurangan ataupun hambatan, hambatan jika listrik sedang mati maka absensi dengan finger print tersebut tidak bisa kita fungsikan dan kita kembali ke absen manual," pungkasnya.

Sumber: