Petani Sindang Dataran Buat Komunitas Sebagai Solusi Pupuk Mahal

Petani Sindang Dataran Buat Komunitas Sebagai Solusi Pupuk Mahal

IST/CE Olahan pupuk embek community yang menjadi solusi ditengah kenaikan harga pupuk dan saat ini banyak diminati petani. --

REJANG LEBONG, CURUPEKSPRESS.COM - Dilatarbelakangi melejitnya harga pupuk yang tidak sebanding  dengan harga komoditas sayuran mayur.

Kondisi ini membuat para petani di desa IV Suku Menanti kecamatan Sindang Dataran Kabupaten Rejang Lebong memutar otak dan akhirnya membentuk sebuah komunitas yang mereka namai Embek Community.

Dalam komunitas tersebut beranggotakan para petani di desa tersebut.

Dikatakan Ketua Embek Community, Sumanto saat diwawancara wartawan CE mengatakan bahwasanya atas dibentuknya komunitas tersebut, saat ini pihaknya sudah tidak bergantung lagi dengan dengan pupuk jualan pabrik untuk lahan pertaniannya.

BACA JUGA:UMKM di RL Terima Bantuan Pena.. Senilai Rp 88 Juta

BACA JUGA:Musrenbang Desa dan Kelurahan Dimulai

Karena saat ini komunitas tersebut sudah bisa memproduksi pupuk olahan sendiri yang berasal dari limbah hasil pertanian seperti sayuran, dan juga limbah ternak mereka.

"Alhamdulillah saat ini permasalahan pupuk yang mahal sudah bisa kami atasi dengan memanfaatkan pupuk olahan kami sendiri," ujar Sumanto.

Dikatakannya bahwasanya penggunaan pupuk olahannya tersebut hasilnya tidak kalah baik dengan penggunaan pupuk yang di jual di pabrik - pabrik.

Bahkan hasil dari penggunaan pupuk olahan pihaknya tersebut lebih subur dan lebih murah meriah.

BACA JUGA:Malam Ini GIGI Hibur Kepahiang

BACA JUGA:HUT Kepahiang ke-19, Bupati Targetkan Pembangunan Wisata

"Saat ini kami sudah tidak khawatir legi dengan kelangkaan dan juga mahalnya harga pupuk yang dijual, dengan hadirnya Embek Community ini  sendiri kami bisa bersilaturahmi untuk bertukar paham dan juga ilmu pengetahuan untuk menyelesaikan permasalahan yang dialami oleh para petani sekarang ini, seperti halnya harga pupuk yang semakin mahal, harga jual hasil pertanian yang tidak stabil, dan juga permasalahan harga jual peternakan kambing yang dikembangkan para petani disini," ujarnya.

Lebih jauh dijelaskannya bahwasanya sudah kurang lebih setengah tahun pihaknya sudah menggunakan pupuk yang dikembangkannya tersebut untuk menggantikan pupuk kimia yang biasa mereka gunakan untuk perkebunan Apel, Jeruk dan juga sayuran seperti cabai, tomat, kol, sawi dan sebagainya dan hasilnya cukup memuaskan.

Sumber: