Dukung Ketahanan Pangan, Presiden Jokowi Luncurkan Kartu Tani Digital dan KUR BSI di Aceh
IST/CE Presiden Republik Indonesia Joko Widodo bersama Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Sekretariat Negara Pratikno, Pj. Gubernur Aceh Achmad Marzuki dan Direktur Utama BSI Hery Gunardi saat Peluncuran Kartu Tani Digital dan KUR BSI, Jumat (10/2/2023).--
Selanjutnya petani dapat melakukan penebusan pupuk bersubsidi.
BACA JUGA:Dua Tahun BSI, Laba Tumbuh Impresif 40,68% Capai Rp4,26 Triliun
Sebelumnya, Presiden Jokowi sudah mengalokasikan Rp95 triliun dalam mendukung ketahanan pangan nasional untuk pelaksanaan APBN 2023.
Salah satu yang akan didorong adalah meningkatkan ketersediaan akses dan kualitas pangan.
Lewat anggaran ketahanan pangan tersebut pemerintah juga mendorong pemanfaatan teknologi dan data, serta pengembangan iklim investasi, penguatan sistem logistik pangan nasional, hingga transformasi sistem pangan yang berkelanjutan.
Maksimalkan Penyaluran KUR
Dalam kesempatan tersebut BSI juga menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) senilai Rp 3 triliun kepada masyarakat Aceh.
Presiden Jokowi yang dalam sambutannya mengatakan Aceh mendapatkan jatah yang sangat besar dari penyaluran KUR BSI.
Karena untuk Aceh sendiri saja BSI mengalokasikan Rp 3 triliun dari total Rp 14 triliun jatah KUR BSI tahun ini.
Presiden berharap alokasi KUR tersebut dapat membantu mengembangkan dan mensejahterakan masyarakat Aceh.
"Sekarang BSI untuk seluruh tanah air menyediakan Rp 14 triliun dibagi 38 provinsi. Aceh sendiri dapat gede banget jatahnya Rp 3 triliun. Saya melihat, saya juga orang Aceh pernah di Lhokseumawe, di Bener Meriah, potensi di Aceh ini sangat besar, perdangangan, perikanan, pertanian, dan perkebunan semua ada di sini. Ekonomi akan tumbuh kalau peredaran uangnya semakin banyak, dan Rp 3 triliun (alokasi KUR BSI) akan men-trigger ekonomi di Aceh," tuturnya.
BACA JUGA:'Mimbar Bebas' Pers Bebas, Demokrasi Bermartabat
BACA JUGA:Migor dan Cabai Merangkak Naik
Jokowi juga mengingatkan agar para penerima KUR berhati-hati dalam menggunakan pembiayaan yang mereka terima dari BSI.
Presiden mengingatkan pembiayaan tersebut harus digunakan untuk usaha yang produktif bukan konsumtif.
Sumber: