Ternyata Ini Alasan Lomba Miniatur Rumah Adat RL Kurang Diminati

Ternyata Ini Alasan Lomba Miniatur Rumah Adat RL Kurang Diminati

Aziz/CE Aktivitas Kegiatan perlombaan membuat miniatur rumah adat HUT kota Curup 143 Kurang diminati.--

CURUP, CURUPEKSPRESS.COM – Perlombaan membuat miniatur rumah adat Rejang Lebong tingkat pelajar dan umum yang diselenggarakan oleh gabungan organisasi wanita (GOW) Kabupaten Rejang Lebong kurang diminati.

Kegiatan yang digelar dalam rangka mengisi hari ulang tahun Curup yang ke 143 tahun pada Kamis (25/5) kemarin di panggung utama Dwi Tunggal.

Adapun dalam kegiatan tersebut hanya terdapat sebanyak lima peserta yang mengikutinya yang merupakan dari kategori umum.

Informasi diterima wartawan bahwasanya yang berpartisipasi pada perlombaan tersebut yakni semua peserta merupakan perwakilan dari berbagai organisasi masyarakat, seperti halnya Wanita Islam, Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII), karang Taruna talang Rimbo Baru, dan Seketi.

BACA JUGA:

“Kegiatan perlombaan Miniatur Rumah Adat Rejang Lebong sendiri selalu dilaksanakan, akan tetapi ketika sudah mendapatkan prestasi peserta tersebut memang dilarang untuk mengikuti kegiatan perlombaan yang sama, sedangkan tidak adanya perwakilan dari kalangan pelajar untuk mengikutinya dikarenakan jadwal pelaksanaan sekarang ini berbarengan dengan kegiatan persiapan ulangan kenaikan kelas,” ujar Indah Tri Wahyuni Hendra Amd, Ketua Umum GOW Rejang Lebong.

Dikatakan Indah meskipun kegiatan perlombaan tersebut kurang diminati, akan tetapi pihaknya berharap melalui perlombaan tersebut generasi penerus maupun seluruh masyarakat Rejang Lebong dapat mengetahui dan mencintai adat dan kebudayaan yang dimiliki saat ini.

BACA JUGA:

“Yang pastinya, adat dan budaya harus selalu kita lestarikan dan perkenalkan, terutama kepada generasi muda calon penerus bangsa, supaya nantinya tidak ada pihak lain yang berani mengklaim adat dan kebudayaan kita, dan seharusnya kita bangga menjadi warga Rejang Lebong yang kaya dengan adat dan budaya,” pungkasnya. 

 

BACA JUGA:

Sumber: