Petani Mengeluh, Tanaman Diserang Hama Ulat

Petani Mengeluh, Tanaman Diserang Hama Ulat

CW/CE Tanaman petani diserang hama ulat.--

CURUP, CURUPEKSPRESS.COM – Tidak bisa dipungkiri bahwa hama menjadi salah satu penyebab menurunnya produksi bagi para petani.

Seperti yang di alami oleh Karjani (59) petani kacang panjang di Kelurahan Air Bang Kecamatan Curup Tengah mengeluhkan adanya hama ulat yang sering di temui di tanaman kacang panjang tepat di samping rumahnya sendiri.

Bahkan kehadiran hama ulat sendiri, kerap sekali merusak dedaunan sayur yang dia kelola.

Bahkan setiap kali usia bibit sekitar tiga minggu setelah ditanam hama sudah mulai menghampiri.

BACA JUGA:

“Kalau hama bisa dari ulat  bisa dari belalang tapi kalau tikus hampir tidak pernah yang di makan dedaunan yang masih muda makanya setiap seminggu sekali saya semprot racun supaya tidak di makan oleh ulat,” ucap Karjani.

Untuk menghindari serangan hama para petani biasanya menggunakan pestisida yang di jual di toko pertanian agar tingkat produksi tetap stabil.

“Saya beli racun harganya Rp 30 ribu itu bisa digunakan sekali panen,” sambung  Karjani.

Saat ini di Kabupaten Rejang Lebong sedang mengalami musim kemarau dan kadang hujan hanya turun beberapa menit, Karjani sendiri justru khawatir saat masa penanaman kembali.

“Untuk saat ini kacang panjangkan sudah mulai di petik justru saya khawatir seandainya musim kemarau ini lebih lama bisa jadi masa pertumbuhan bibit selanjutnya lebih lambat bahkan yang saya khawatirkan gagal panen, karena itulah saya berharap musim kemarau tidak berlangsung lama,” ujar Karjani.

Sama halnya dengan Dosen (51) salah satu petani yang memiliki keluhan yang sama yaitu ulat yang kerap sekali menghampiri.

BACA JUGA:

Akan tetapi Dosen memiliki cara yang berbeda, sudah tidak lagi membeli pestisida justru dia berinisiatif membuat pestisida alami.

“Untuk 4 kali panen ini saya tidak menggunakan pestisida yang di jual di pasaran saya justru lebih nyaman kalo saya membuat racun sendiri,” ucap Dosen.

Sumber: