Anak Gadis Pejabat Lebong Dikeroyok. Ortu Lapor Polisi..

Anak Gadis Pejabat Lebong Dikeroyok. Ortu Lapor Polisi..

Dok/CE Gedung Satreskrim Polres Lebong.--

LEBONG, CURUPEKSPRESS.COM – Kasus pengeroyokan anak di bawah umur kembali terjadi di Kabupaten LEBONG.

Kali ini diduga anak pejabat di salah satu OPD Pemkab Lebong mengalami perlakuan tersebut, ia adalah HK (13) siswi perempuan yang bersekolah di salah satu SMPN Kabupaten Lebong mengalami luka di bagian muka akibat dikeroyok oleh seorang yang diduga teman-teman sekolahnya.

Atas peristiwa itu orang tua korban langsung melaporkannya ke Unit PPA Satreskrim Polres Lebong untuk di tindak lanjuti.

Kapolres Lebong AKBP Awilzan SIK melalui Kasat Reskrim Iptu Alexander SE didampingi Kanit PPA Ipda Sunarto saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa itu.

Saat ini pelaku yang merupakan teman sekolah korban tersebut sudah dilakukan pemanggilan bertahap untuk menjalani proses pemeriksaan atas kasus tersebut.

“Kita sudah memanggil pelaku yang melakukan pengeroyokan kepada korban, jumlahnya ada 4 orang. Mereka seluruhnya merupakan siswa di SMP Lebong yang masih berusia dibawah umur,” kata Kanit.

BACA JUGA:

Disampaikan Kanit, untuk kronologis kejadian terjadi pada Kamis (1/6) lalu sekiranya pukul 14.30 WIB.

Pada saat itu korban berinisial HK pamit kepada orang tuanya dengan menggunakan sepeda motor untuk pergi membeli es yang tidak jauh dari kediamannya di kecamatan Amen.

Selama dalam perjalanan korban mendengar teriakan “Hoi” dari orang yang tidak dikenal. Kemudian korban di datangi salah satu pelaku dari ke 4 perempuan yang diduga masih teman sekolahnya tersebut.

“Salah satu orang itu langsung meminta korban turun dari sepeda motornya sambil mengatakan  “apo maksud kau” sambil mendorongnya lalu mengucapkan “ngapo kamu viral-viralkan”,” lanjut Kanit.

BACA JUGA:

Dalam peristiwa itu korban dan pelaku sempat terjadi cekcok mulut, namun tidak terelakkan hingga akhirnya terlibat perkelahian.

Kemudian tambah Kanit saat berkelahi pelaku di bantu ketiga temannya untuk memegang tangan korban, dirasa kalah jumlah akhirnya perkelahian ini diketahui oleh masyarakat setempat.

Sumber: