Takjub ! Bank Mandiri Sabet Gelar Bank BUMN Nomor 1 versi Forbes

Takjub ! Bank Mandiri Sabet Gelar Bank BUMN Nomor 1 versi Forbes

--

Pada tahun 2018, Bank Mandiri pernah masuk dalam klasifikasi tempat kerja terbaik di dunia urutan ke-11 versi Forbes : World's Best Employers 2018 dan mengungguli 1.989 perusahaan tersohor lain di seluruh dunia.  

Pengakuan sekaligus apresiasi dunia internasional terhadap kinerja Bank Mandiri tersebut juga menjadi salah satu bukti keseriusan perusahaan BUMN untuk selalu mewujudkan visi jangka panjang sebagai penyedia layanan yang memiliki kinerja yang terbaik.

Selain itu, peringkat Forbes ini menunjukkan bahwa Bank Mandiri memiliki daya saing yang kuat dengan perusahaan top global lainnya.

Dalam mendorong komitmen sebagai agen pembangunan, Bank Mandiri mengusung pertumbuhan berkelanjutan.

Dengan tujuan akhir, menghadirkan dampak positif bagi masyarakat secara luas, salah satunya lewat serangkaian inisiatif berbasis environmental, social, and governance (ESG).

Seiring dengan itu, Bank Mandiri berkomitmen untuk terus konsisten mengeksekusi strategi bisnis secara prudential pada segmen potensial dengan terus mengoptimalisasi inovasi digital perseroan.

BACA JUGA:

Tak hanya itu, Bank Mandiri juga terus berfokus pada pendekatan ekosistem bisnis baik dari sisi pembiayaan maupun pendanaan. 

Lewat serangkaian transformasi bisnis yang digencarkan dalam satu tahun terakhir, Bank Mandiri terbukti mampu pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan.

Hal ini terbukti dari berlanjutnya kinerja positif Bank Mandiri hingga tiga bulan pertama 2023. 

Hal ini tercermin dari perolehan laba bersih Bank Mandiri secara konsolidasi pada kuartal I 2023 yang mencapai Rp 12,6 triliun, tumbuh 25,2% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Sedangkan total aset Bank Mandiri secara konsolidasi tercatat sampai dengan akhir Maret 2023 berhasil tumbuh 10,04% secara year on year (YoY) mencapai Rp 1.908 triliun.  

Hal tersebut ditopang oleh pertumbuhan kredit Bank Mandiri mencapai sebesar 12,36% YoY secara konsolidasi menjadi Rp 1.205 triliun.

Fungsi intermediasi itu ditopang oleh likuiditas yang memadai dengan total dana pihak ketiga (DPK) konsolidasi tumbuh positif 9,62% YoY menjadi Rp 1.391,14 triliun di akhir kuartal I 2023.

BACA JUGA:

Sumber: