Dewan Kecewa! Sidak Gedung UPP dan MPP

 Dewan Kecewa! Sidak Gedung UPP dan MPP

ARI/CE Jajaran anggota DPRD RL saat melakukan sidak ke Gedung UPP dan MPP, Rabu kemarin.--

REJANG LEBONG, CURUPEKSPRESS.COM - Jajaran anggota DPRD Kabupaten Rejang Lebong, pada Rabu (17/8) kemarin menggelar inspeksi dadakan (Sidak) terhadap Gedung Mall Pelayanan Publik (MPP) dan Universitas Pat Petulai (UPP) Rejang Lebong.

Ketua Komisi II DPRD Rejang Lebong, H Wahono SP mengatakan, pasca melihat sejumlah bagian sisi gedung MPP dan UPP, pihaknya merasa sangat kecewa.

Pasalnya gedung yang seharusnya dirawat, justru tampak memprihatinkan layaknya bangunan yang tidak terjaga dan terurus.

"Hasil sidak kami dan kawan-kawan hari ini (kemarin, red), jujur kami kecewa melihat gedung ini tidak terawat dan terurus dengan baik," ucapnya.

BACA JUGA:

Menurut dia, semestinya setelah diserahkan kepada UPP kala itu ada petugas yang ditugaskan untuk merawat dan menjaga gedung ini.

"Kalaulah memang ada yang mengelola, ya masa yang kami lihat seperti ini, dimana air di basemen bawah sampai menggenang, kemudian semak belukar tumbuh di bagian belakang gedung yang tentu mengundang hewan buas bersarang di sana. Jadi seakan-akan ini ga ada penghuninya," terangnya.

Ia menegaskan, anggaran yang dikucurkan Pemkab Rejang Lebong kala itu untuk bisa mendirikan bangunan gedung yang dulunya bekas rumah sakit ini mencapai Rp 60 miliar lebih.

BACA JUGA:

Ketika ditanya lantas ke depan persoalan gedung ini harus bagaimana? Wahono menjawab, justru pihaknya bingung apa yang mesti dilakukan sementara kondisi keuangan daerah sangat-sangat terbatas.

"Mestinya dulu setelah diserahkan ke UPP paling tidak bisa terurus dan terawat lah kondisi gedungnya, jangan justru kembali membebani kita," ujarnya.

Wahono juga menuturkan, pihaknya menerima DID rencana pembangunan MPP mencapai Rp 14 miliar. Dengan dana sebesar itu sulit dan nyaris mustahil untuk bisa mendapatkannya.

"Ini luar biasa, kalau melihat DID nya sampai Rp 14 miliar dari mana anggarannya coba, mau dibuat apa lagi coba. Paling tidak waktu itu setelah lepas beban kita serahkan ada kontribusi bagi daerah, nyatanya tidak," tegas Wahono. 

BACA JUGA:

Sumber: