29 Pasien DBD di Rejang Lebong Selamat

29 Pasien DBD di Rejang Lebong Selamat

Ilustrasi Nyamuk Aedes Aegypti. --

REJANG LEBONG, CURUPEKSPRESS.COM - Sepanjang Januari sampai dengan saat ini. Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Rejang Lebong tercatat ada 29 kasus.

Ini lantaran masih sering turunnya hujan dan banyak terjadi genangan air yang dijadikan nyamuk Aedes Aegypti penulis DBD untuk berkembang biak. 

Dikatakan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Rejang Lebong, Rephi Meido Satria SKM melalui Kasi Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular (P2PM), Titin Julita SKM jika kasus terbanyak yang menyumbang DBD ialah wilayah Kecamatan Curup dan Curup Tengah.

"Sejauh ini kami mendata total ada 29 kasus DBD, dimana pada Agustus ini hanya ada 1 kasus tambahan," ucapnya.

BACA JUGA:

Pihaknya memastikan, dari 29 kasus itu hingga saat ini belum ada pasien terjangkit DBD yang sampai meninggal dunia.

"Alhamdulillah tidak ada yang sampai meninggal dunia akibat dari DBD itu," katanya.

Ia menerangkan, pasien yang bisa meninggal dunia biasanya dikarenakan terlambat dilakukan penanganan/perawatan medis, lalu trombosit nya sudah di bawah normal dan terparah karena terjadi pendarahan.

"Umumnya beberapa penyebab itulah yang bisa berakibat fatal ketika orang terserang DBD dan bisa sampai meninggal," terangnya.

Dijelaskannya, genangan air dan sampah disekitar tempat tinggal dapat memicu berkembang-biaknya nyamuk pembawa virus dengue dan disebarkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus.

Jenis nyamuk ini mudah berkembang biak di genangan air, terutama wadah atau tempat penampungan air.

"Ketika sudah menyerang, penderita DBD sendiri dapat merasakan gejala berupa nyeri otot dan tulang, demam, sakit kepala, serta muncul bintik merah di kulit," ujarnya.

BACA JUGA:

Sambungnya, daya tahan tubuh yang tidak prima akan semakin membuat bakteri dan virus lebih cepat berkembang hingga menyebabkan penyakit.

Sumber: