Jatah Pupuk Subsidi di Curup Hanya Tersisa 1.648 Ton

Jatah Pupuk Subsidi di Curup Hanya Tersisa 1.648 Ton

ILUSTRASI/NET--

CURUPEKSPRESS.COM- Jatah alias sisa pupuk bersubsidi untuk para petani di wilayah Kabupaten Rejang Lebong hanya tinggal 1.648 ton lagi.

Demikian disampaikan pihak Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan (Distankan) Rejang Lebong. Distankan menyebut jumlah pupuk bersubsidi tersebut terdiri dari pupuk NPK yang tersisa 1.208 ton dan urea tersisa 440 ton lagi. Semuanya dari jenis pupuk bersubsidi yang dialokasikan di Curup tahun 2023 ini.

Demikian diungkapkan Kepala Distankan Rejang Lebong, Ir Zulkarnain MT melalui Kabid Sarana dan Prasarana, Tirmidzi yang dikonfirmasi di Curup.

"Per bulan Juli kemarin, sisa pupuk bersubsidi untuk petani kita di Rejang Lebong tinggal 1.208 ton lagi untuk NPK dan 440 ton lagi untuk Urea," ungkapnya.

Ini menandakan, kata dia, sampai dengan Juli kemarin masing-masing pupuk yang sudah terserap untuk NPK  baru terserap sebanyak 1.616 ton berdasarkan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDDK) yang diinput sebanyak 2.824,579 ton.

Sedangkan Urea baru terserap 629 ton dari usulan RDKK yang diinput sebanyak 1.069.105 ton.

BACA JUGA:

"Jadi berdasarkan RDKK kelompok tani pupuk NPK yang diinput hanya sebanyak 2.824 ton. Dan Urea 1.069 ton," ujarnya

Dirinya juga menjelaskan, sedangkan alokasi pupuk bersubsidi jenis NPK untuk Kabupaten Rejang Lebong yang disediakan oleh Pemerintah Pusat itu sebanyak 5.264 ton. Kemudian untuk jenis Urea alokasi yang disediakan untuk Rejang Lebong sebanyak 5.200 ton.

Sambung Tirmidzi, adapun sisa pupuk bersubsidi yang tidak diusulkan dan diinput dalam RDKK masing-masing kelompok tani akan secara otomatis kembali ke pusat.

"Sehingga sisa pupuk yang tidak diinput oleh petani berdasarkan kebutuhannya, itu bakal kembali lagi ke pusat, ya karena dianggap kebutuhan petani di daerah ini sudah cukup berdasarkan usulan RDKK tadi," terangnya.

BACA JUGA:

Ia menambahkan, adapun untuk penyerapan dan pemanfaatan pupuk bersubsidi di bulan Agustus lalu pihaknya belum menerima laporan dari distributor.

"Yang jelas di Agustus itu sudah ada pergerakan lagi, dan mungkin dari total 1.648 ton itu sudah berkurang," tuturnya.

Sebagaimana diketahui, harga eceran tertinggi (HET) pupuk bersubsidi sektor pertanian di Rejang Lebong, untuk pupuk Urea Rp 2.250 per kilogram dan NPK Rp 2.300 per kilogram

"Masing-masing harga pupuk bersubsidi juga sudah ditetapkan oleh pusat," pungkasnya.

Sumber: