Wisata Sejarah Kerkhof Peucut Aceh Ada 2.200 Makam Serdadu Belanda
objek wisata Sejarah Kerkhof Peucut Aceh--
NASIONAL, CURUPEKSPRESS.COM - Nampaknya Provinsi Aceh memang menjadi provinsi dengan sejumlah sejarah kelam, pada saat pejajahan pada saat Belanda menduduk Indonesia saat itu.
Sehingga Provinsi yang satu ini banyak peninggalan kisah dan bukti sejarah peristiwa memerdekan Indonesia. Temasuk objek wisata yang satu ini Kerkhof Peucut, yang terletak di Desa Sukaramai, Kecamatan Baiturrahman, Banda Aceh, Provinsi Aceh.
Dimana objek wisata Kerkhof Peucut saat ini oleh pemerintah daerah Aceh dijadikan cagar budaya, untuk generasi yang ada, jika Indonesia dan khususnya Aceh pernah dijajah.
Sehingga harus menghargai negara dan memiliki jiwa patriot untuk negara Indonesia. Objek wisata Kerkhof Peucut adalah pemakaman 2200 serdadu belanda yang tewas oleh rakyat Aceh dalam peristiwa penjajahan dahulu.
Dengan luas pemakaman kurang lebih 3,5 hektar tersebut juga terdapat kuburan dari tentara Jepang, tentara pribumi yang tergabung dalam pasukan marsose dan KNIL.
Peristiwa perang Aceh pada saat itu berlangsung pada tahun 1873-1904. Perang pahit yang dirasakan rakyat Aceh melebihi pahitnya pengalaman mereka dalam Perang Napoleon.
BACA JUGA:
- Menyaksikan Keindahan Objek Wisata Air Terjun Lubuk Hitam Sumatera Barat (Padang)
- Base G Menikmati Keindahan Alam Pantai di Papua
Saat ini Pemerintah Kerajaan Belanda sangat haru dan menghormati warga Banda Aceh yang merawat dengan rapi kuburan tersebut.
Selain itu, pemakaman ini juga menawarkan pesona tersendiri yang terletak pada pintu gerbang makam.
Bekunjung ke Objek wisata Kerkhof Peucut, anda kaan disambut dengan gerbang setinggi 4 meter begaya pemakaman Belanda.
Dengan ornamen secara lengkap tertulis nama-nama yang dimakamkan di Kerkhof Peucut diurutkan sesuai tahun kematian dan diurutkan sesuai abjad.
Pada gerbang, juga terdapat semacam prasasti yang dituliskan dalam bahasa Belanda, Arab dan Jawa berbunyi “Teruntuk Kawan dan Teman yang Gugur di Medan Perang”.
Menelusuri makan kedalam maka anda akan disugukan pemandangan deretan pemakaman yang mayoritas berwarna putih tertata dengan rapi.
Semuanya diceritakan sekilas pada batu nisan sehingga makam ini seolah-olah sedang bercerita kepada anda tentang masa hidupnya.
Suasana makam yang dikeliling pohon-pohon rindang serta rerumputan hijau menciptakan suasana asri dan teduh. Ada yang unik di tengah-tengah kuburan tentara Belanda itu.
BACA JUGA:
- Tanjung Ringgit Keindahan yang Belum Tersentuh
- Wisata Pantai Tanjung Bloam, Keindahan Alam Tak Terlupakan
Terdapat sebuah kuburan yang terpisah dari yang lainnya, yaitu kuburan Meurah Pupok, satu-satunya putera dan kesayangan Sultan Iskandar Muda.
Meurah Pupok dihukum rajam oleh ayahnya sendiri Sultan Iskandar Muda karena berbuat zina.
Kepahlawanan rakyat Aceh melawan penjajah tetapi juga merupakan bukti nyata keadilan Sultan Iskandar Muda dalam menjunjung tinggi hukum di masa pemerintahannya.
Nama Kerkhof Peucut sendiri berasal dari gabungan bahasa Belanda “Kerkhof” yang berarti halaman gereja atau kuburan. Sedangkan “Pocut” merupakan bahasa Aceh yang bisa diartikan anak kesayangan.
Sumber: