Malas Menjaga Kebersihan, Bisa Jadi Pertanda Penyakit Hoarding Disorder

Malas Menjaga Kebersihan, Bisa Jadi Pertanda Penyakit Hoarding Disorder

screenshot by @ urbansneakerssociety di laman Instagram--

HEALTH, CURUPEKPRESS.COM - Pola Hidup Bersih dan Sehat biasanya hal yang sedari kecil terus di paparkan dan diharapkan bisa diterapkan.

Namun, tak semua orang bisa menerapkannya, seperti membuang hal hal yang menurut anda masih berguna padahal tidak penting lagi dan seharusnya dibuang saja.

Mungkin pola hidup bersih dan sehat terlihat sederhana, tapi penderita Hoarding Disorder merasa berat untuk menerapkannya.

Perilaku bersih tidak harus sempurna,loh! Bisa dengan membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya serta mencintai lingkungan layaknya lingkungan mencintai kita.

Seperti yang akan kita bahas tentang penyakit Hoarding Disorder, apakah anda pernah mendengarnya ? 

Hoarding Disorder adalah perilaku seseorang yang sulit membuang barang barang yang tidak berguna dan tidak ada fungsinya.

Atau bisa dikatakan perilaku seseorang yang gemar menimbun barang yang sudah tidak bernilai. Perilaku ini didasari berbagai alasan, misalnya orang itu menganggap bahwa barang tersebut masih bisa digunakan suatu saat nanti.

Biasanya penderita tidak rela bila berpisah dengan barang barangnya baik yang memiliki nominal mahal ataupun tidak bernilai sama sekali seperti sampah. Perilaku menimbun ini akan mengakibatkan energy menjadi negatif

Hoarding Disorder termasuk kedalam gangguan mental, dan memiliki tingkatan dengan ciri masing masing. Gangguan mental yang sering dikaitkan dengan hoarding disorder, seperti : Depresi, Demensia, Skizofrenia, Kecemasan, dan Gangguan Perhatian Defisit Hiperaktif (ADHD).

BACA JUGA:

Tingkatan hoarding disorder, yang perlu diketahui seperti :

• Tingkat pertama tingkatan terendah, perilaku sederhananya seperti ruangan yang berantakan tapi masih bisa diatasi dan ruangan yang berisi tumpukan barang tidak memunculkan aroma tidak sedap

• Tingkat kedua, tumpukan barang yang dikumpulkan penderita mulai menghalangi jalan di ruangan, dan mulai adanya jamur pada tumpukan tersebut. Tapi hanya terdapat di lantai ruangan.

• Tingkat ketiga, kerusakan pada perabotan yang diakibatkan terkenanya tumpukan barang. Mulai bermunculan hewan yang mengganggu seperti kecoa, laba-laba dengan sarangnya, ataupun tikus

Sumber: