Dosen UPP-UNIB Sosialisasikan Good Agriculture Practice Tanaman Kopi Melalui Program Kosabangsa Hibah DRTPM

Dosen UPP-UNIB Sosialisasikan Good Agriculture Practice Tanaman Kopi Melalui Program Kosabangsa Hibah DRTPM

Mitra sasaran (Kelompok tani Tunas Jaya dan Bima Saktal) mengikuti penyuluhan tentang GAP Tanaman Kopi-ist-

SINDANG DATARAN,CURUPEKSPRESS.COM - Dosen dan mahasiswa Universitas Pat Petulai (UPP) sebagai Tim Pelaksana didampingi oleh dosen dari Universitas Bengkulu (UNIB) pada tanggal 17 Oktober 2023 melaksanakan penyuluhan dan praktek budidaya yang baik (GAP) Tanaman Kopi di Desa IV Suku Menanti Kecamatan Sindang Dataran Kabupaten Rejang Lebong.

Kegiatan tersebut terselenggara dalam program Kolaborasi Sosial Membangun Bangsa (Kosabangsa) yang dipusatkan di Desa IV Suku Menanti, Kecamatan Sindang Dataran, Kabupaten Rejang Lebong.

Kegiatan ini merupakan perwujudan dharma ketiga dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat. Program Kosabangsa ini juga membuka silaturahmi, diskusi dan kolaborasi antar perguruan tinggi yang bekerja sama dengan kelompok masyarakat sebagai mitra sasaran. 

Program Kosabangsa 2023 yang dipilih oleh Tim UPP-UNIB yaitu kemandirian ekonomi dengan judul “Penularan Teknologi Peningkatan Kuantitas, Kualitas Produk, dan Pendapatan Kelompok Tani Desa IV Suku Menanti Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu Berbasis Komoditas Kopi”. 

Mitra kegiatan yang dipilih adalah Desa IV Suku Menanti dengan Kelompok Tani Tunas Jaya dan Bima Saktal sebagai mitra sasaran program. 

BACA JUGA:

Ketua tim pelaksana, Ela Hasri Windari, S.Si, M.Sc menyampaian Kabupaten Rejang Lebong bukan merupakan wilayah prioritas yang direkomendasikan Kosabangsa 2023 di Provinsi Bengkulu. Akan tetapi secara potensi sumberdaya dan kebutuhan masyarakat serta karakteristik permasalahan wilayah sangat membutuhkan pendampingan dalam penerapan teknologi dan inovasi yang dihasilkan oleh Perguruan Tinggi, khususnya di bidang perkopian. 

Hal ini juga diperkuat dengan keberadaan Universitas Pat Petulai di Kabupaten Rejang Lebong yang memiliki program studi pertama spesifik komoditas, yaitu Prodi Sains Perkopian. 

Wilayah prioritas Kosabangsa 2023 di Provinsi Bengkulu yaitu Kabupaten Seluma dan Kabupaten Kaur, namun keduanya berjarak ±160 km dan ±260 km dari kampus Tim Pelaksana (UPP). Sehingga Tim Pelaksana memilih lokasi kegiatan di Kabupaten Rejang Lebong, tepatnya di Kecamatan Sindang Dataran. Desa IV Suku Menanti sebagai salah satu sentra penghasil kopi robusta.

  

Mitra sasaran (Kelompok tani Tunas Jaya dan Bima Saktal) mengikuti penyuluhan tentang GAP Tanaman Kopi dua tim (tim pelaksana dari UPP dan tim pendamping dari UNIB) sekaligus turun untuk melakukan penyuluhan kepada dua mitra sasaran yaitu Kelompok Tani Tunas Jaya dan Kelompok Tani Bima Saktal. Materi yang dipaparkan pada kegiatan transfer pengetahuan ini yaitu mengenai praktek budidaya yang baik untuk tanaman kopi atau dikenal juga dengan Good Agricultural Practice (GAP) Tanaman Kopi. Tim pelaksana kosabangsa dari UPP yaitu Ela Hasri Windari, S.Si, M.Sc (ketua tim), Sri Wulandari, S.TP, M.Sc (anggota) dan Regi Fernandez, M.P (anggota) sedangkan tim pendamping dari UNIB yaitu Prof. Dr. Ir. Alnopri, M.S (ketua), dan Dr. Ir. Rustikawati, M.Si (anggota). 

Tim dosen Program Studi Sains Perkopian Fakultas Pertanian UPP juga ikut hadir mendukung pelaksanaan Program Kosabangsa 2023 UPP-UNIB ini dan masing-masing berkesempatan menyampaikan materi sesuai dengan fokus bidang keilmuannya. Dalam pelaksanaannya tim dibantu oleh mahasiswa semester 5 Program Studi Sains Perkopian yang nantinya akan bermuara pada konversi mata kuliah minimal 5 SKS.  Pemerintah Desa IV Suku Menanti yang diwakili oleh Sekretaris Desa (Sekdes) menyambut baik program ini yang diyakini dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta keberdayaan ekonomi masyarakat desa khususnya 2 kelompok tani mitra sasaran. 

Pada pembukaan kegiatan Sekretaris Desa IV Suku Menanti, M Syarif menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada tim dosen UPP-UNIB atas penularan ipteks dan membantu 2 kelompok tani yang ada di desa. Dalam sambutannya, M Syarif mendorong para anggota kelompok tani yang hadir agar betul-betul serius mengikuti kegiatan penyuluhan ini dan bisa dilanjutkan untuk praktek langsung di lahan perkebunan kopi kelompok tani sebagai demplot percontohan.  

Sumber: