Awas! Murka Allah yang Berbalut Kenikmatan, Sangking Bahayanya Istidraj

Awas! Murka Allah yang Berbalut Kenikmatan, Sangking Bahayanya Istidraj

Ustadz Hanan Attaki --

NASIONAL, CURUPEKSPRESS.COM - Pernahkan kalian mendengar kata Istidraj? Lalu tahukan kalian apa artinya dari Istidraj itu?Dalam pembahasan kali ini kita akan membahas tentang apa itu Istidraj dalam pandangan Islam.
Istidraj hakikatnya adalah sebuah siksaan, bukan sebuah nikmat dari Allah Subhanahu wa taala.

Meski, dalam penerimaannya berupa nikmat. Siksaan tersebut ditangguhkan dalam waktu yang lama sehingga sampai batas waktu yang telah ditetapkan.

BACA JUGA:


Mengenai kapan terlaksananya tangguhan siksaan atau azab Allah, ulama tafsir berbeda pendapat dan pandangan.
Ada ulama yang berpendapat bahwa tangguhan azab dan siksaan bisa terjadi di dunia lebuh dulu, lalu kemudian disempurnakan balasannya di akhirat.


Namun ada juga ulama yang berpendapat bahwa tangguhan azab dan siksaan Allah akan terlaksana di akhirat kelak.Salah satu Da'i muda yang dekat dengan anak-anak muda kaum milenial, Ustadz Hanan Attaki dalam kajiannya pernah menjelaskan tentang bahaya Istidraj ini.

BACA JUGA:


Ceramah itu disampaikan Ustadz Hanan dalam video yang diunggah di akun TikTok @IslamVibes yang telah ditonton ratusan ribu kali.Ustadz Hanan Attaki mengatakan, istidraj itu Allah sudah sampai ke tahan ngebiarin dia. Dan ini adalah tahap yang paling bahaya dalam hidup seorang hamba.


Ketika dia dicuekin sama Alllah. Kalau Allah masih perhatian sama dia, ketika dia berbuat suatu kesalahan, Allah akan tegur.


Ketika dia salah Allah kasih kesempatan, ketika dia salah Allah kasih ujian, supaya apa? Supaya dia insaf terus dia balik kepada Allah Subhanahu wa taala. Menurut Ustadz Hanan, kalau orang masih dikasih ujian, masih dikasih musibah, masih ditegur sama Allah dengan niat supaya dia dia balik, sebetulnya Allah masih perhatian sama dia.

BACA JUGA:


Justru ada orang yang dia bikin dosa, terus Allah biarkan saja, tidak ada masalah setelah dia bikin dosa dan seterusnya, ujar Ustadz Hanan. Dan malah hidupnya itu lempeng, penuh kenikmatan, nyaman, sebetulnyapada posisi itu Allah sedang nyuekin dia.


Dan dicuekin Allah, kata Ustadz Hanan, itulah seburuk-buruk kondisi seorang hamba.

Sumber: