Arti Ghosting dan Kenapa Bisa Dighosting?

Arti Ghosting dan Kenapa Bisa Dighosting?

Korban Ghosting.-ILUSTRASI/NET-

ENTERTAINMENT,CURUPEKSPRESS.COM - Ghosting merupakan fenomena di dunia modern yang terjadi ketika seseorang secara tiba-tiba memutus semua kontak tanpa penjelasan atau pemberitahuan kepada orang lain, terutama dalam hubungan pribadi atau profesional. Fenomena ini telah menjadi topik yang sangat menarik, terutama karena dampak emosional dan psikologis yang ditimbulkannya terhadap orang yang dihantui.

 

Ada banyak alasan kenapa seseorang bisa dihantui. Salah satunya adalah keengganan menghadapi konflik atau ketidaknyamanan saat mengungkapkan perasaan kepada orang lain. Beberapa orang bahkan memilih untuk melakukan ghosting untuk menghindari konfrontasi atau penjelasan yang mungkin sulit atau memakan waktu.

BACA JUGA:

Terkadang faktor lain seperti perubahan prioritas hidup, ketidakcocokan, atau belum siap berkomitmen juga bisa menjadi penyebab seseorang di-ghosting. Fenomena ini tidak hanya terjadi dalam hubungan romantis tetapi juga dalam konteks persahabatan, hubungan keluarga atau bahkan dalam lingkungan profesional.

 

Dampak dari hantu bisa sangat merugikan bagi yang tertinggal. Hal ini dapat menimbulkan perasaan kebingungan, ketidakpastian bahkan merusak rasa percaya diri seseorang. Meskipun ghosting terkadang dianggap sebagai cara yang lebih mudah untuk mengakhiri suatu hubungan, dampaknya terhadap orang yang di-ghosting seringkali tidak dapat diprediksi.

BACA JUGA:

Dalam konteks sosial dan interpersonal, penting untuk mempertimbangkan bahwa komunikasi yang terbuka dan jujur ??adalah kunci untuk membangun hubungan yang sehat dan saling menghormati. Memahami alasan di balik ghosting dapat membantu orang lebih memahami bahwa situasinya bukan hanya tentang diri mereka sendiri, namun juga tentang keadaan atau perasaan orang lain yang terlibat.

 

Namun, penting untuk diingat bahwa ghosting bukanlah cara yang baik untuk menyelesaikan masalah atau mengakhiri suatu hubungan. Berbicara secara terbuka dan jujur, meski sulit, dapat membantu semua pihak yang terlibat saling menghormati dan menghargai dalam proses komunikasi.

Sumber: